Dilantik Jadi Wawali Samarinda, Barkati: Saya Enggak Mau Dianggap Kelajuan


Akurasi.id, Samarinda – Jalan panjang suksesor pengisian seliri wakil wali kota Samarinda pada Kamis (15/8/19) berakhir sudah. Rentang 18 bulan lamanya, kursi orang nomor dua di Kota Tepian –sebutan Samarinda-, itu nyaris tanpa nahkoda setelah ditanggalkan mendiang Nusyirwan Ismail, Februari 2018.
Munculnya nama Barkati sebagai wawali Samarinda bisa dibilang diawali sederet skenario panjang. Pada asalnya, nama Barkati nyaris tidak tersebutkan. Kala itu, nama yang muncul kepermukaan sebagai kandidat wawali Samarinda hanya ada tiga orang, yakni Sarwono, Victor Juan, dan Saefuddin Zuhri.
Nama Sawarno diusung Partai PKS, Victor Juan disorong Partai Demokrat, dan Saefuddin Zuhri sebagai perwakilan Partai NasDem. Dalam perjalanannya, nama Sarwono mendadak digantikan Arif Kurniawan. Sedangkan nama Victor Juan digantikan Barkati.
Seiring berjalannya waktu, drama pemilihan wawali Samarinda pun mulai tampak menghiasi. Partai NasDem, Demokrat, dan PKS yang mengusung duet Syaharie Jaang-Nusyirwan Ismail pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2015, sama-sama menghendaki kursi wawali Samarinda.
Dialektika politik yang begitu panjang dan penuh lakon berakhir pada Kamis (25/7/19). Dari dua nama yang disorong ke meja legislator Samarinda, para wakil rakyat pada terminasinya memilih Barkati. Dari 45 legislatif Samarinda yang mendonorkan hak suaranya, Barkati meraih sebanyak 35 suara. Sedangkan Arif Kurniawan hanya mendapatkan 10 suara.
Siap Manut, Barkati Enggan Bikin Kegaduhan
Terhitung 15 Agustus 2019, nama M Barkati sudah sah bertengger dalam historis kepemimpinan di Balai Kota –sebutan Pemkot Samarinda. Pada 15 Agustus 2019, bertempat di Pendopo Odah Etam, Jalan Gajah Mada, Barkati resmi dilantik sebagai wawali Samarinda oleh Gubernur Kaltim Isran Noor.
Kepada awak media, Barkati berujar, dirinya siap menjalankan setiap program yang telah dicanangkan Jaang sebagai wali kota Samarinda. Menurutnya, apa yang sudah terprogram di anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), maka itu yang akan dilaksanakan dan diawasi olehnya.
“Saya menyesuaikan dengan apa yang sudah disusun dan dijalankan wali kota. (Sebagai wakil) saya akan banyak menjalankan fungsi pengawasan di lapangan. Karena memang itu yang menjadi tugas saya,” kata dia usai menjalani proses pelantikan.
Barkati tidak ingin dianggap terlalu kelajuan sebagai seorang wawali ketika harus membawa program sendiri di Pemkot Samarinda. Menurutnya, apa yang telah disusun dan diprogram Pemkot Samarinda, maka itu juga yang akan dia kawal dan laksanakan.
Apalagi Gubernur Isran juga sudah berpesan kepadanya agar senantiasa membangun komunikasi dan koordinasi yang baik dalam menyelenggarakan pemerintahan. Antara wali kota dan wakilnya, mesti memiliki visi dan misi yang sama. Agar roda pemerintahan dapat berjalan seiring.
“Segala sesuatu yang terkait dengan pemerintahan akan saya komunikasikan dan koordinasikan terlebih dahulu dengan Pak Wali Kota. Kalau saya punya program sendiri, maka saya takut bertentangan dengan Pak Wali Kota. Jangan sampai antara wali kota dan wakil wali kota tidak sinkron. Jangan sampai (dianggap) kelajuan,” cakapnya.
Belum Memikirkan Maju Pilwali Samarinda 2020
Kontestasi Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Samarinda yang sudah di depan wajah ternyata tidak membuat Barkati lantas silau mata. Pria yang mengawali karirnya sebagai abdi negara di Pemkot Samarinda itu masih memilih fokus bekerja membantu Jaang membenahi pembangunan Kota Tepian.
“Kondisi politik itu berbeda. Selalu dinamis. Makanya, saya akan menjalankan dulu apa yang sudah ditugaskan dan diamanatkan kepada saya,” ucap Barkati menjawab pertanyaan awak media terkait apakah dirinya akan maju di Pilwali Samarinda.
Selain itu, Barkati memilih untuk setia terhadap janji politik yang sudah dia buat dengan Partai Demokrat. Sebelum ada keputusan resmi dari partai berlambang mercy itu, Barkati mengaku belum akan mengeluarkan sikap politik untuk Pilwali Samarinda.
“Jika nanti diusung (maju pilwali oleh Partai Demokrat), saya siap. Saya orangnya setia. Saya tergantung partai saja. Karena partai yang mengelola dan mengusungnya. Tapi saya selalu siap jika ingin dipertarungkan. (Kalau komunikasi dengan calon lain) belum ada,” tandasnya.
Jaang Yakin Barkati Bisa Membantu Membangun Kota Tepian

Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang meyakini M Barkati bisa membantunya mengurai berbagai persoalan pembangunan di Kota Tepian. Jika bicara tugas seorang wawali, Jaang sudah hatam benar. Sebelum menjadi orang nomor wahid di Samarinda, Jaang terlebih dahulu mencicipi kursi wawali 10 tahun lamanya.
Jaang menuturkan, tugas utama wawali terletak di bidang pengawasan. Baik pengawasan di internal pemerintahan maupun dalam implementasi penyelenggaraan pembangunan. Mulai dari masalah kepegawaian, pelaksanaan pekerjaan, penegakkan peraturan daerah, ketertiban, dan keamanan, semua ada di tangan seorang wawali.
Mengawasi itu semua diakuinya memang tidak mudah. Namun jika ada komunikasi dan kerja sama yang baik, Jaang percaya, kalau semua tugas tersebut bisa diemban Barkati. Begitu juga dengan penyelesaiaan berbagai persoalan pembangunan yang mendera Kota Tepian.
“Pengawasan dan penanganan banjir juga menjadi tanggung jawab seorang wakil wali kota. Dan seorang wakil wali kota memiliki tugas yang begitu luas,” cakap pria yang juga menjabat sebgai ketua DPD Partai Demokrat Kaltim ini.
Pengentasan permasalahan sosial dan kemiskinan, tambah Jaang, juga menjadi tanggung jawab wawali. Sebab, wawali adalah ketua tim yang mengawasi dan menanggani langsung persoalan tersebut. Dan semua tugas itu telah tertuang dalam undang-undang.
“Pembagian tugas antara wali kota dan wakil wali kota sudah ada yang tertulis dan tidak tertulis. Setelah Pak Barkati terpilih sebagai wakil wali kota di DPRD, kami sudah menyusun tugas yang akan kami laksanakan,” jelasnya.
Disinggung terkait dukungan Partai Demokrat untuk Barkati pada Pilwali Samarinda 2020, Jaang memilih berhemat bicara. Dia hanya berujar, kalau persoalan tersebut akan dibahas dilain waktu. “Untuk yang itu, nanti lagi baru akan kami bahas,” tutupnya. (*)
Penulis/Editor: Yusuf Arafah