Kabar Politik

Geliat Cari Perahu Politik, Mahyunadi Yakin Gerindra Bakal Mendukungnya

Loading

Daftar Pilkada
Mahyunadi didampingi keluarga dan tim pemenangan mengembalikan formulir pendaftaran yang disertai berkas persyaratan ke Partai Gerindra. (Ella Ramlah/Akurasi.id)

Akurasi.id, Sangatta – Pilihan Mahyunadi menyongsong Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kutai Timur (Kutim) sepertinya sudah betul-betul bulat. Hal itu bisa dilihat dari keputusannya bergerilya mencari perahu politik. Di antaranya dengan mengembalikan formulir dan dokumen persyaratan ke sejumlah partai politik.

Menempuh langkah serius, politikus Partai Golongan Karya (Golkar) ini mencoba menggaet sejumlah partai politik (parpol) untuk berkoalisi mengusung dirinya. Terbaru, pria yang sebelumnya menjabat ketua DPRD Kutim itu mengembalikan berkas pencalonan di DPC Partai Gerindra.

Ditemani sang istri, juga kakak kandungnya yakni Wakil Ketua DPD RI Mahyudin serta keluarga dan tim pemenangan, pria akrab disapa Yunat ini terlihat begitu bersemangat melangkahkan kaki menuju Sekretariat DPC Partai Gerindra Kutim.

Kepada media ini, Mahyunadi mengatakan, dirinya sangat serius untuk maju di Pilkada Kutim. Keseriusan itu sudah sejak lima tahun lalu yang sebenarnya. Namun restu dari orangtuanya baru dia dapatkan di pilkada ini.

Jasa SMK3 dan ISO

“Semoga bisa sama-sama satu perahu dengan Gerindra, karena saya nyaman di sini. Saya ingin  membangun Kutim,” ujarnya, Senin (14/10/19).

Baca Juga  Dekatkan Layanan Kesehatan, Mahyunadi: RS Pratama Wajib Ada di Wahau dan Muara Bengkal

Kompak didampingi tim yang mengenakan seragam serba putih dan berjalan kaki ke sekretariat pengembalian formulir, Mahyunadi mengaku optimistis mampu membangun serta menyelesaikan berbagai persoalan pembangunan Kutim 5 tahun ke depan.

Tidak hanya merapat ke Partai Gerindra, Mahyunadi diketahui juga telah mengembalikan berkas pencalonan ke sejumlah parpol lainnya, seperti ke Partai PDI Perjuangan, Demokrat, PAN, NasDem, dan PPP.

“Saya memantapkan langkah politik ini dengan penuh keyakinan, saya siap maju menjadi calon bupati Kutim,” katanya.

Mahyudin Restui Langkah Mahyunadi

mahyunadi
Mahyunadi yakin Partai Gerindra bakal mendukungnya sebagai calon bupati Kutim. (Ella Ramlah/Akurasi.id)

Keputusan sang adik Mahyunadi maju pada Pilkada Kutim 2020 ikut diamini sang kakak Mahyudin. Pria yang pernah menjabat bupati Kutim itu, memberikan dukungan kepada Mahyunadi agar mengikhtiarkan diri membangun Kutim.

Baca Juga  Jadi yang Pertama, Mahyunadi-Kinsu Jalani Pemeriksaan Kesehatan di RSUD Kudungga Selama 8 Jam

Kehadiran Mahyudin pada proses penyerahan formulir dan dokumen persyaratan pencalonan, juga sebagai bukti dari Mahyudin serius memberikan dukungan kepada si adik agar berjuang memperebutkan kursi orang nomor satu di Kabupaten Kutim.

“Kebetulan salah satu calon yang akan maju yakni adik saya. Saya terus mengingatkan pada dia, jangan sampai mengejar kekuasaan, tapi maju jadi bupati harus mampu mengimplementasikan aspirasi rakyat,” ungkap dia.

Terlebih, masih banyaknya permasalahan di Kutim, baik pembangunan maupun angka kemiskinan, baginya semua itu harus dituntaskan. Dia berupaya meyakinkan pada masyarakat bahwa Mahyunadi merupakan alternatif untuk membangun daerah.

“Memang sangat perlu kerja keras, kalau mempertaruhkan posisi DPRD provinsi harus seimbang. Majulah menjadi bupati. Kami berharap masyarakat menjadi banyak pilihan dan terus memberi dukungan serta kepercayaan itu,” jelas mantan wakil ketua MPR RI ini.

Baca Juga  KPU Pastikan Paslon Adi-Basri Memenuhi Syarat Maju Jadi Cawali-Cawawali di Pilwalkot Bontang

Iklan mahyunadi lagi

Dia mengungkapkan, sedianya banyak masyarakat yang meminta dia maju di Pilkada Kutim. Sebabnya, karena masyarakat merasa ada banyak persoalan di Kutim yang mesti segera dibereskan.

Dia mencontohkan, penunggakan gaji tenaga honor dan utang proyek adalah yang paling banyak dikeluhkan. Masyarakat meminta, agar berbagai program yang pernah dia canangkan ketika menjadi bupati dapat dijalankan lagi ke depannya.

Tak dipungkirinya ia kerap diminta masyarakat Kutim kembali memimpin daerah. Sebab, banyaknya permasalahan, seperti penunggakan gaji tenaga honor maupun aspek lain yang berhasil dalam kepemimpinannya terdahulu, diminta kembali digalakkan. Hanya saja saat ini dirinya menolak.

“Banyak yang meminta saya kembali jadi bupati Kutim. Saya sampaikan tidak bisa kembali lagi jadi pimpinan daerah, karena berkarier menjadi tokoh nasional itu juga perlu perjuangan. Tapi saya tetap memerhatikan Kutim, karena saya jelas memang sayang dengan daerah ini,” tandasnya. (*)

Editor: Yusuf Arafah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button