Kabar Politik

Pembangunan 2 Jembatan Kubar Dianggap Krusial, Bisa Memangkas Waktu Tempuh 5 Jam

Loading

Pembangunan 2 Jembatan Kubar Dianggap Krusial, Bisa Memangkas Waktu Tempuh 5 Jam
Anggota DPRD Kaltim Marthinus mendorong keterlibatan Pemprov Kaltim dan pemerintah pusat dalam pembangunan 2 jembatan di Kabupaten Kukar. (Dok Humas DPRD Kaltim)

 

Pembangunan 2 Jembatan Kubar Dianggap Krusial, Bisa Memangkas Waktu Tempuh 5 Jam. Proyek itu sendiri dinilai tidak boleh hanya jadi tanggung jawab Pemkab Kubar, melainkan harus ada sentuhan dana dari Pemprov Kaltim hingga APBN.

Akurasi.id, Samarinda – Pembangunan sejumlah infrastruktur di pelosok Kaltim saat ini tengah digencarkan para perwakilan rakyat di tingkat provinsi. Tak hanya pembangunan Jembatan Pulang Balang yang menghubungkan Balikpapan dan Penajam Paser Utara (PPU), para legislator turut menanyakan kelanjutan pembangunan Jembatan Tering dan Jembatan Melak Aji Tulur Jejangkat (ATJ) di Kutai Barat (Kubar).

Pembahasan ini pun dilakukan Komisi III DPRD Kaltim dalam proses hearing di Gedung E, Lantai 1, Kompleks DPRD Kaltim pada Senin (12/4/2021) kemarin. Kepada awak media, anggota Komisi III Marthinus menyampaikan, pihaknya saat ini sedang mencari strategi perihal Jembatan Melak ATJ agar pembangunannya bisa berlanjut.

“Kami ada opsi membuat rencana desain ulang jembatan itu, tapi kemungkinan struktur yang lama kita pergunakan lagi,” ungkap Marthinus.

Jasa SMK3 dan ISO

Menurutnya, nanti penganggaran pun tanya hanya menyedot pasokan APBD Kaltim dan daerah, sebab aliran dana APBN harus dilibatkan. Sebab Kabupaten Kubar berbatasan dengan Kabupaten PPU yang notabenenya sebagai calon Ibu Kota Negara (IKN).

Bahkan Kubar juga dinilai cukup strategis dari sisi adat, sosial, dan wisata. Sedangkan pembangunan Jembatan Tering juga harus segera dilanjutkan. DPRD Kaltim pun siap untuk meneruskannya ke gubernur.

“Kalau Jembatan ATJ itu jadi, maka akses yang sekarang ini 10 jam, maka bisa ditempuh cuman 5 jam saja ke Kukar dan Kota Bangun, Kukar,” ungkap politisi dari Fraksi PDI Perjuangan itu.

Baca Juga  Rustam Sarankan Pemkot Gelar Upacara HUT RI di Stadion Taman Prestasi Bontang Lestari

Pada pertemuan selanjutnya, Komisi III akan mengundang Bappeda Kaltim untuk bisa mendiskusikan rencana rampungnya kedua jembatan tersebut. Selain perihal jembatan, hearing juga membahas terkait kondisi akses jalan Kubar ke Samarinda.

“Perbaikan akses jalan juga harus segera dianggarkan (karena itu sangat dibutuhkan oleh masyarakat),” ujar Marthinus.

Di tempat yang sama, Wakil Bupati (Wabup) Kubar, Edyanto Arkan menyampaikan, pembangunan kedua jembatan tersebut diharapkan mampu menjalin kerja sama antara Pemkab Kubar dan Pemprov Kaltim. Serta didukung dengan APBN. Sebab, porsi kabupaten sudah cukup besar di dalam pembangunan proyek tersebut.

“Sepertinya dalam rapat ini disepakati provinsi (dan DPRD Kaltim) akan membantu dalam hal mengkoordinasikan dengan APBN dan APBD Kaltim,” ungkap Edyanto.

Pembiayaan membangun 2 jembatan itu pun sudah cukup besar. Seandainya tak dilanjutkan, maka akan menimbulkan kerugian yang besar dan tak dapat dirasakan masyarakat. Pada 2018 silam, Pemkab Kubar masih membutuhkan Rp243 miliar. Jika anggaran untuk 2 jembatan itu bisa ditanggung bersama-sama, maka memungkinkan pembangunannya bisa terselesaikan lebih cepat.

“Kalau Jembatan Tering itu sudah direncanakan sejak 2002 dan dipancang pada 2005. Sedangkan Jembatan Melak ATJ itu dipancang pada 2012. Seyogyanya selesai pada 2015, tapi ada pengurangan penerimaan daerah pada 2015 secara nasional. Sehingga dana itu tidak dapat diselesaikan,” lanjut Edyanto.

Diakui Edyanto, pembangunan jembatan bisa dikatakan terlambat secara fisik karena situasi alam selain masalah alokasi anggaran. Sehingga, saat ini Pemkab Kubar menilai pembangunan 2 jembatan bisa disikapi secara hukum, teknis maupun finansial.

Baca Juga  DPRD Bontang Dukung Larangan Mudik Demi Memutus Penyebaran Covid-19 Pasca Lebaran

“Kami bersyukur DPRD hari ini mengundang. Dan ada kesepakatan kami bahwa ini harus bekerja sama,” tambah Edyanto.

Kedua jembatan tersebut dinilai sangat krusial dan strategis. Sebab akan menghubungkan kawasan pengembangan wilayah strategis nasional yakni Kubar-Kukar untuk komoditas pertanian.

Termasuk kawasan strategis nasional di perbatasan Mahakam Ulu (Mahulu). Jika jembatan direalisasikan, bisa memberikan akses lebih dekat bagi masyarakat dari perbatasan ke provinsi. Bahkan menghubungkan dari Kalteng-Kubar dan menuju Pelabuhan Maloy di Kutim. Namun memang, semuanya perlu waktu.

“Sehingga ini bisa jadi pekerjaan rumah bersama. Tak hanya dari Kubar. Sebab bentangnya sangat panjang. Wajar kalau ada keikutsertaan dukungan dari pemerintah pusat,” beber Edyanto.

Untuk diketahui, anggaran yang sudah digelontorkan untuk Jembatan Melak ATJ sebelumnya mencapai Rp300 miliar. Sedangkan Jembatan Tering sudah menelan biaya Rp55 miliar. Anggaran yang akan datang masih bakal diperhitungkan kembali bersama konsultan. (*)

Penulis: Zulkifli
Editor: Dirhanuddin

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button