Rusia Siap Gunakan Nuklir dan Persenjatai Negara Penyerang Barat
Putin Menekankan Bahwa Penggunaan Senjata Nuklir oleh Rusia akan Tetap Sesuai dengan Doktrin Nuklir Negara Tersebut
Akurasi.id – Presiden Rusia, Vladimir Putin, kembali mengeluarkan peringatan keras kepada negara-negara Barat terkait pengiriman senjata jarak jauh ke Ukraina. Dalam sebuah konferensi pers langka dengan media asing di sela-sela Forum Ekonomi Internasional St Petersburg, Putin menyatakan bahwa Rusia siap menggunakan senjata nuklir jika kedaulatan dan integritas wilayahnya terancam. Selain itu, Rusia juga mempertimbangkan untuk mempersenjatai negara-negara yang bersedia menyerang sasaran Barat sebagai respons asimetris.
Peringatan Keras Putin
Dalam konferensi pers tersebut, Putin mengkritik langkah beberapa negara Barat, termasuk Amerika Serikat, yang memberikan lampu hijau kepada Ukraina untuk menyerang wilayah Rusia menggunakan senjata buatan mereka. Putin menegaskan bahwa tindakan ini dapat membawa masalah serius bagi sistem keamanan internasional. Menurutnya, langkah ini merupakan keterlibatan langsung Barat dalam perang melawan Rusia.
“Jika seseorang berpikir bahwa mungkin untuk memasok senjata semacam itu ke zona perang untuk menyerang wilayah kita dan menciptakan masalah, mengapa kita tidak mempunyai hak untuk memasok senjata dengan kelas yang sama ke wilayah di dunia di mana akan terjadi serangan terhadap fasilitas sensitif negara-negara Barat tersebut,” kata Putin.
Doktrin Nuklir Rusia
Putin menekankan bahwa penggunaan senjata nuklir oleh Rusia akan tetap sesuai dengan doktrin nuklir negara tersebut. Doktrin yang diresmikan pada tahun 2020 ini memberikan wewenang kepada pemerintah Rusia untuk mempertimbangkan opsi serangan nuklir jika senjata pemusnah massal digunakan melawan Rusia atau jika keberadaan negara terancam.
“Kami memiliki doktrin nuklir. Jika tindakan seseorang mengancam kedaulatan dan integritas wilayah kami, kami menganggap mungkin bagi kami untuk menggunakan segala cara yang kami miliki,” ujar Putin.
Tanggapan Terhadap Barat
Presiden Rusia tersebut juga menanggapi kekhawatiran bahwa Rusia akan menyerang negara-negara NATO. Dia menegaskan bahwa menjadikan Rusia sebagai musuh hanya akan merugikan Barat sendiri.
“Kami tidak ingin menyerang NATO. Siapa yang mencetuskan hal ini? Itu hanya omong kosong belaka,” tegas Putin.
Konflik di Ukraina
Konflik antara Rusia dan Ukraina terus berkecamuk, terutama di wilayah Donetsk dan Luhansk. Ukraina mendapatkan dukungan senjata dari negara-negara Barat yang menyebut serangan Rusia sebagai tindakan ilegal. Pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengkonfirmasi bahwa Washington memberikan lampu hijau kepada Ukraina untuk menggunakan senjata buatan AS dalam mempertahankan diri dari agresi Rusia. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengakui persetujuan ini dalam konferensi pers di Swedia.
“Dengan izin ini, AS menjadi negara ketiga setelah Jerman dan Prancis yang memberikan lampu hijau bagi Ukraina untuk menyerang Rusia dengan senjata buatan mereka,” ujar Zelensky.
Pernyataan terbaru Vladimir Putin menunjukkan peningkatan ketegangan antara Rusia dan negara-negara Barat. Dengan ancaman penggunaan senjata nuklir dan rencana mempersenjatai negara-negara yang bersedia menyerang Barat, situasi ini mengancam stabilitas keamanan global. Langkah-langkah yang diambil oleh kedua belah pihak akan sangat menentukan arah konflik ini ke depannya.(*)
Penulis: Ani
Editor: Ani