Kabar Politik

Sempat Diterpa Isu Miring Ijazah Palsu, Ini Alasan Mahyunadi Tidak Pernah Memberi Respons

Loading

Sempat Diterpa Isu Miring Ijazah Palsu, Ini Alasan Mahyunadi Tidak Pernah Memberi Respons
Calon Bupati Kutim Mahyunadi angkat bicara atas isu ijazah palsu yang dialamatkan kepadanya. (Dok Redaksi Akurasi.id)

Akurasi.id, Sangatta – Calon Bupati Kutai Timur (Kutim) Mahyunadi memilih untuk tidak memberikan respons apapun atas isu miring ijazah palsu yang menderanya. Belakangan diketahui, di balik sikap diam yang dia lakukan ternyata memiliki alasan yang cukup kuat.

Baca juga: Tepis Isu Ijazah Palsu, KPU Tetapkan Mahyunadi-Kinsu Jadi Cabup-Cawabup Kutim

Kepada wartawan media ini, Mahyunadi menyampaikan alasan atas sikapnya tersebut. Menurutnya, dengan telah ditetapkannya dia dan Lulu Kinsu sebagai pasangan calon bupati dan wakil bupati oleh KPU Kutim pada Rabu (23/9/2020), secara tidak langsung telah menepis isu ijazah palsu yang dihembuskan dan dituduhkan kepadanya.

“Alhamdulillah, saya bersyukur telah ada penetapan dari KPU secara resmi untuk saya dan Pak Lulu Kinsu sebagai calon bupati dan wakil bupati Kutim. Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah melakukan berbagai proses tahapan pemilu hingga dengan penetapan hari ini,” ucapnya, Rabu (23/9/2020).

Baca Juga  Usai Positif Covid-19, Kasmidi Bullang Urungkan Niat Hadir Pada Pendaftaran Pilkada di KPU Kutim Hari Ini

Calon bupati Kutim yang diusung 6 partai politik dengan keterwakilan 23 kursi di DPRD Kutim itu mengutarakan, bahwa dia selama ini memang sengaja memilih untuk diam dan tidak memberikan respons berlebihan atas isu ijazah palsu yang dialamatkan kepadanya.

Baca Juga  Ogah Bahas Pilkada, Ismu Fokus Tangani Covid-19

“Saya sengaja tidak ingin mengklarifikasi itu, karena memang isu itu tidak benar. Saya cukup berdiam diri saja. Biarkan proses aturan atau hukum yang mengklarifikasinya secara otomatis. Dengan telah ditetapkannya saya dan Pak Kinsu oleh KPU, itu sekaligus menepis isu yang beredar kalau saya melampirkan ijazah palsu dalam pendaftaran,” tuturnya.

Kendati diterpa isu miring atau black campaign, Mahyunadi tetap mengingatkan dan meminta kepada seluruh pendukungnya, supaya fokus bekerja dan berjuang. Kata dia, isu yang beredar jangan sampai membuat perpecahan dan memancing konflik.

“Kepada semua tim saya, saya minta untuk bekerja dengan santun, sopan, semangat, dan baik. Carilah simpati masyarakat.  Kita berjuang untuk menang. Dan menang memang tujuan pertama, tapi tujuan utama kita adalah berhasil melakukan pembangunan,” imbuhnya.

Baca Juga  Usai Tersandung OTT KPK, Nasib Pencalonan Ismunandar Jadi Bupati di Ujung Tanduk

Dia mengingatkan, bahwa menang dengan cara-cara terhormat dan mengedepankan program pembangunan. Mengajak masyarakat cerdas memilih pemimpin bukan karena suku, agama, dan kelompok, apalagi karena politik uang, melainkan memilih karena visi dan misi pembangunannya.

“Menang dengan cara terhormat itu sangat penting. Menang dengan mencari simpati sangat penting. Karena di saat kita memang, kita memiliki tujuan utama membangun Kutim. kita perlu kebersamaan dan kekompakan, dan itu bisa dibangun dengan saling menghargai dan menghormati,” tandasnya. (*)

Penulis: Redaksi Akurasi.id
Editor: Dirhanuddin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button