
Performa penyerang bintang Marcus Rashford terus menanjak. Rashford sudah mencetak 10 gol dalam 10 pertandingan.
Akurasi.id, Manchester – Setiap berbicara tentang Manchester United, tim lawan selalu langsung tertuju kepada penyerang bintang Marcus Rashford. Pemain berusia 25 tahun itu sedang menjadi predator gol paling ditakuti di tanah Inggris saat ini.
Meskipun Rashford sempat menurun dalam dua musim terakhir, tetapi saat ini ia kembali menjadi sosok tidak terhentikan. Sepulang membela tim nasional Inggris di Piala Dunia Qatar 2022, Rashford sudah mencetak 10 gol dalam 10 pertandingan. Tidak ada satu pun penyerang di Inggris yang melampaui catatan itu, termasuk striker Manchester City Erling Haaland.
Bukan tanpa alasan performanya terus menanjak setelah dari Qatar. Menurut legenda hidup MU Roy Keane, Rashford melanjutkan momentum di Piala Dunia. Di Qatar, dia menjadi pencetak gol terbanyak timnas Inggris, 3 gol, meskipun hanya bermain sebagai penyerang cadangan.
Saat bersamaan, ikon MU Cristiano Ronaldo hengkang dari klub setelah Piala Dunia. Rashford pun mengambil alih tanggung jawab besar yang ditinggalkan Ronaldo. Penyerang asal akademi klub itu berada dalam bayang-bayang Ronaldo selama dua musim terakhir.
”Dia sudah 25 tahun, bukan bocah lagi. Dia tampaknya telah siap dari fisik dan mental untuk mengambil tanggung jawab besar di tim ini. Percaya diri memang bisa mengubah performa di lapangan. Saya bisa bilang dia sedang berada dalam laju performa terbaik sepanjang kariernya,” kata Keane dikutip Reuters, Selasa (31/01/2023).
Jadi Ujung Tombak Setan Merah
Dari sisi teknis, Rashford bisa bersinar karena didukung langsung skema permainan Ten Hag. Dia dibiarkan berekspresi untuk bermain lebih individualis. Pemain yang punya sprint sangat cepat itu bebas mendribel bola atau menendang dari jarak jauh.
Rashford juga dijadikan ujung tombak utama ”Setan Merah”, terlepas posisinya di sayap. Tidak dituntut lagi menciptakan peluang bagi rekan-rekannya. Dari beberapa laga terakhir, pemain setinggi 1,8 meter itu juga mendapat tugas bertahan paling ringan di antara pemain lain. Rashford lebih ditugaskan untuk meneror garis akhir pertahanan lawan.
Kata Ten Hag, tidak ada penyerang yang lebih efektif dibandingkan dengan Rashford saat menunggu di garis pertahanan lawan. ”Kami harus bisa memfasilitasi kelebihannya. Jika dia bisa menjaga spirit dan suasana hati, dia tidak akan terhentikan,” jelas Ten Hag. (*)
Editor : Fajri Sunaryo