Begini Cara Bontang Perangi Sampah Dan Kebakaran
Akurasi.id, Bontang – Masalah sampah dan kebakaran kerap menjadi momok yang menakutkan bagi bagi warga Kota Bontang. Karenanya, beragam paket regulasi dan kebijakan dikeluarkan pemerintah untuk menanggulanginya.
Salah satu program yang direalisasikan yakni Bantuan Dana Investasi (BDI). Pada Rabu (6/2) lalu, Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni meresmikan dan melakukan serah terima BDI 2018 Kota Bontang dari Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di Kelurahan Loktuan.
Bantuan ini diberikan kepada Kelurahan Loktuan. Selanjutnya bantuan tersebut diserahkan kepada Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) untuk dikelola. Bantuan yang diberikan berupa empat unit motor sampah dan satu unit motor pemadam kebakaran.
Neni mengungkapkan, wilayah Selambai di Kelurahan Loktuan merupakan salah satu wilayah yang diprioritaskan untuk dibenahi melalui program Kotaku. Pasalnya, masih banyak warga yang membuang sampah di laut. Kebiasaan tersebut mengakibatkan banyak sampah berserakan di laut. Selain itu, wilayah di kelurahan tersebut nampak kumuh.
“Ke depan Selambai kami rencanakan menjadi destinasi wisata. Juga akan dibangun Masjid Terapung sebagai ikon. Karena itu harus ada pembenahan,” bebernya.
Dia berharap bantuan motor sampah ini dimanfaatkan warga agar tidak membuang sampah di laut. Dengan bantuan motor pemadam kebakaran, akan membantu warga mengatasi kebakaran.
“Kami juga ingin tambah lagi motor pemadam kebakaran di wilayah ini melalui APBD. Bahkan saya berkeinginan membangun Kantor Pemadam kebakaran agar cepat dalam penanganan bencana kebakaran,” jelasnya.
Lurah Loktuan, Muhammad Takwin mengapreasi bantuan yang diberikan Pemkot Bontang. Dia berharap bantuan ini menjadi solusi dari permasalahan sampah dan kebakaran yang kerap terjadi di wilayahnya. “Mudah-mudahan bantuan ini bisa tepat sasaran,” harapnya.
Tim Pendamping Program Kotaku, Gery Sutanto membeberkan, program Kotaku sudah berjalan di Bontang sejak tahun 2016. Program yang digagas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ini ingin menghapus kawasan kumuh di seluruh Indonesia. Pendanaannya berasal dari APBN dan APBD.
“Di Loktuan, bantuan dana yang digelontorkan sudah mencapai Rp 1 miliar,” ungkapnya.
Ia merinci bantuan tersebut berupa tiga unit motor sampah, 51 meter drainase lingkungan untuk KSM Seroja, satu unit motor sampah, dan 150 meter drainase lingkungan untuk KSM Pujasera.
Selain itu, ada pula penyediaan pasokan air sebanyak empat unit, satu unit motor pemadam kebakaran untuk KSM Asmara, 84 meter jalan beton, dan 80 meter drainase lingkungan untuk KSM Senggol.
“Target kami di akhir 2019 ialah 26 hektare kawasan kumuh dapat terselesaikan,” pungkasnya. (*)
Penulis: Yusva Alam
Editor: Ufqil Mubin