Berangus Kasus DBD, Badak LNG Turunkan Tim Fogging di Empat Kelurahan


Akurasi.id, Bontang – Kasus demam berdarah dangue (DBD) yang acap menghantui masyarakat Kota Bontang setiap warsanya turut menyita perhatian PT Badak Liquid Natural Gas (LNG). Perusahaan gas alam cair (LNG) terbesar di Nusantara itu diketahui turun langsung melakukan upaya pencegahan dini terhadap penyakit DBD dengan cara melakukan fogging massal di empat kelurahan di Kota Taman –sebutan Bontang.
Direktur & COO Badak LNG, Gitut Yuliaskar mangatakan, program fogging adalah salah satu upaya pencegahan dan peningkatan mutu kesehatan masyarakat yang dilakukan Badak LNG di Kota Taman. Terutama untuk mencegah wabah penyakit DBD.
Selain itu, sudah menjadi sebuah kewajiban bagi Badak LNG untuk terlibat aktif dalam berbagai upaya pencegahan penyakit di masyarakat. Apalagi Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang juga menggalakan hal serupa.
“Di tengah tantangan bisnis migas dan konsep efisiensi yang diterapkan perusahaan, Badak LNG tidak akan pernah melupakan fungsi sosialnya, khususnya bagi masyarakat Kota Bontang,” kata dia kepada media ini, Kamis (19/9/19).
Bercermin dari kasus DBD yang acap mengintai masyarakat Bontang dari tahun ke tahun, Badak LNG semaksimal mungkin tidak ingin tahun ini penyakit yang diakibatkan nyamuk aedes aegypti itu kembali meneror warga.
“Melalui program CSR (corporate social responsibility) bidang kesehatan, Badak LNG memberikan bantuan fogging yang dilakukan di beberapa kelurahan di Kota Bontang untuk mendukung pemberantasan wabah DBD,” ungkap dia.
Pada kesempatan itu, ada sejumlah petugas yang diterjunkan Badak LNG untuk membantu kegiatan fogging di masyarakat. Untuk diketahui, fogging ini sendiri dilakukan di sejumlah titik, antara lain di rumah-rumah warga dan fasilitas umum.
“Pada kegiatan fogging ini kami melibatkan sebanyak 18 pekerja dari Sanitasi HR&HS Section HR&D Department Badak LNG. Ada sebanyak 6 mesin fogging yang kami sediakan,” jelasnya.
Kegiatan pengasapan itu sendiri menyasar empat kelurahan, yakni Berbas Pantai, Berbas Tengah, Satimpo, dan Kanaan. Pengasapan di setiap kelurahan dilakukan dalam dua siklus selama 22 hari ke depan.
“Kami berharap, kerja nyata yang dilakukan hari ini (9/19/19) dapat membantu penanggulangan demam berdarah di Kota Bontang. Melalui kesempatan ini, saya juga mengajak semua pihak melindungi diri dan keluarga dari ancaman penyakit DBD,” ajaknya.
Bahaya penyakit DBD sendiri diakui Gitut memang cukup membahayakan bagi masyarakat. Apalagi jika penangganan atas penyakit tersebut dilakukan secara salah, maka dapat berakibat fatal berupa kematian.
“Kami mengajak masyarakat agar senantiasa menjaga perilaku hidup sehat, menjaga kebersihan, terutama di sekitar lingkungan tempat tinggal,” imbaunya.
Gitut menyampaikan terima kasih kepada semua stakeholder yang sudah berpartisipasi dalam kegiatan fogging Badak LNG. “Semoga kita senantiasa diberikan kesehatan dan kekuatan menjalankan aktifitas serta berkontribusi positif bagi lingkungan,” tandasnya.

Kasus DBD Diharapkan Terus Turun
Dinas Kesehatan (Diskes) Bontang cukup mengapresiasi upaya yang sudah dilakukan Badak LNG. Perusahaan yang berdiri sejak 26 November 1974 silam itu, dinilai sangat membantu pemerintah dalam melakukan upaya pencegahan kasus DBD di Kota Taman.
Kepala Diskes Bontang Bahauddin mengutarakan, sepanjang tahun ini, angka kasus penyakit DBD di Kota Taman sudah mencapai 600 orang. Bahkan sebanyak tiga orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia.
“Hampir semua kelurahan terpapar penyakit DBD. Kami tentu sangat berharap, tidak ada lagi kasus DBD baru. Apa yang dilakukan teman-teman Badak LNG ini sangat membantu pemerintah menekan kasus DBD di masyarakat. Kami sangat berterima kasih atas hal itu,” ucap dia.
Sementara itu, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni yang hadir pada acara fogging itu, juga menyampaikan apresiasinya. Menurut dia, partisipasi dari setiap perusahaan, terutama Badak LNG sangat diharapkan dalam memberantas kasus DBD.
“Kami sangat bersyukur, empat kelurahan yang ada di Bontang sudah mendapatkan program fogging dari Perusahaan Badak LNG. Kita semua berharap, setelah kegiatan itu, bisa zero kasus DBD. Masyarakat saya harapkan juga aktif menjaga kebersihan lingkungan,” katanya. (*)
Penulis: Hermawan
Editor: Yusuf Arafah