
BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Bontang berharap, dengan adanya kerjasama ini akan mempermudah masyarakat mendapatkan penghasilan tambahan. Serta, membantu mendapatkan perlindungan melalui pengelolaan sampah.
Akurasi.id, Bontang – BPJAMSOSTEK atau Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Bontang berkerja sama dengan pemerintah kota (pemkot), salah satu perusahaan serta Bank Sampah Pesisir Bontang menggelar Sosialisasi Kampung Minim Sampah (Kamis).
Sosialisasi ini juga memberikan pelatihan tentang pemilihan sampah dan daur ulang sampah plastik. Dilaksanakan di Kantor Lurah Tanjung Laut Indah, Bontang Selatan, Rabu (25/5/2022).
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Bontang, Ramdani menjelaskan, pihaknya sudah bekerja sama dengan Bank Sampah Pesisir sejak 2020. Dengan tujuan, mempermudah masyarakat mendapatkan penghasilan tambahan serta membantu mendapatkan perlindungan melalui pengelolaan sampah.
“Rata-rata ibu-ibu yang ikut sosialisasi ini bekerja sebagai pengupas bawang. Dengan adanya kerja sama dengan bank sampah, nantinya sampah bisa diolah menjadi pupuk. Selain itu, bisa juga dikonversi atau ditukar menjadi tabungan emas di pegadaian atau perlindungan BPJS ketenagakerjaan,” ucapnya, saat ditemui awak media usai kegiatan.
Ia mengakui, menggunakan sampah adalah konsep baru. Sehingga peran bank sampah bisa menjadi tempat tukar rupiah maupun pembayaran iuran mereka di BPJS ketenagakerjaan.
“Konsep ini sangat bagus. Sampah yang awalnya hanya dibuang, tetapi dengan adanya kerja sama ini bisa jadi lebih berharga. Sehingga, iuran individu Rp16.800 per bulan bisa lebih mudah mereka bayar,” kata dia.
Lurah Tanjung Laut Apresiasi BPJS Ketenagakerjaan Bontang, Bantu Ringankan Iuran
Lurah Tanjung Laut Indah Nurfaidah memberi apresiasi kepada BPJS Ketenagakerjaan Bontang. Yang memberikan ruang kepada masyarakat pesisir untuk mendapatkan perlindungan kerja melalui bank sampah pesisir.
“Walaupun iuran terbilang murah yakni Rp16.800 per bulan, tetapi banyak yang mengabaikan. Dengan adanya kerja sama dengan bank sampah pesisir dan BPJAMSOSTEK ini, membantu meringankan biaya tersebut,” kata Nurfaidah.
Dengan demikian, lanjut dia, mayoritas ibu-ibu yang bekerja sebagai pengupas bawang tidak lagi buang sampah sembarangan di laut. Namun, dapat memanfaatkannya menjadi rupiah, serta membantu iuran BPJS Ketenagakerjaan.
“Alhamdulilah, gengan adanya kerja sama BPJS Ketenagakerjaan dengan Bank Sampah ini, masyarakat lebih bisa mengelola sampah menjadi lebih baik. Sehingga, nilai sampah bisa lebih berharga. Kemudian, memudahkan mereka membayar iuran per bulannya,” pungkasnya. (*)
Penulis: Rezki Jaya
Editor: Devi Nila Sari