Pariwara

Dari Infak untuk Sesama, Cara SD Vidatra Ajarkan Murid Rasa Empati dan Nilai Kemanusiaan

Loading

Salah seorang murid SD Vidatra menyalurkan secara langsung bantuan kepada mereka yang membutuhkan. (SD Vidatra for Akurasi.id)

Akurasi.id, Bontang – Mengajarkan anak tentang pentingnya berbagi kepada sesama memang perlu dilakukan sejak dini. Sehingga muncul rasa empati, jiwa sosial, dan nilai-nilai kemanusiaan. Hal senada juga coba ditanamkan SD Vidatra Bontang kepada para anak didiknya. Salah satunya melalui penyaluran bantuan kepada mereka yang membutuhkan.

Menariknya, bantuan yang disalurkan sekolah yang memiliki predikat lengkap SD Yayasan Pendidikan Vidya Dahana Patra ini, diketahui berasal dari uang infak para murid yang dikumpulkan setiap Jumat. Nilainya pun terbilang tidak sedikit, mencapai jutaan rupiah.

Penyaluran bantuan kepada mereka yang membutuhkan tersebut, terbilang cukup aktif dan rutin dilaksanakan sekolah yang akrab dengan nama SD Vidatra ini. Tujuannya pun tidak lain adalah menumbuhkan jiwa sosial dan rasa kemanusiaan para murid.

Kepala SD Vidatra Bontang Nursyamsu mengutarakan, setiap bulannya, paling tidak terkumpul dana sebanyak Rp 2 juta hasil infak siswa yang diserahkan kepada Komite Sekolah. Dana itu selanjutkan disalurkan kepada para mustahik. “Program ini menyalurkan kembali uang infak para siswa yang terkumpulkan setiap Jumat,” cakap dia.

Baca Juga  Hindari Hoax dan Stigma Negatif, PIKA Pupuk Kaltim Dorong Anggota Pahami Fakta Covid-19
Jasa SMK3 dan ISO

Pada September 2019 ini, siswa Kelas 6 SD Vidatra adalah yang pertama menyalurkan bantuan kepada para mustahik. Yang cukup membanggakan, dari para orang tua murid juga ikut menyalurkan bantuan pada program itu. Sehingga menjadi contoh langsung bagi setiap siswa dan anak-anak mereka.

“Kami cukup bersyukur, uang yang terkumpulkan dari siswa ada Rp 2 juta. Ditambah dari bantuan orang tua siswa Rp 9 juta. Alhamdulillah, dana itu sudah kami bagikan ke masyarakat yang berhak menerima bantuan,” jelasnya.

Setiap penerima bantuan dari SD Vidatra, tambah Nursyamsu, diambil berdasarkan hasil survei yang dilakukan pihak komite.  “Insyaallah bulan depan (Oktober), Komite Kelas V lagi yang akan mendapatkan amanah menyampaikan dana infak,” sebutnya.

Baca Juga  Austin dan Nathan, Kakak Beradik Jagoan Jujitsu SMP Vidatra

Sekolah yang diinisiasi PT Badak NGL ini memastikan, sebagai wujud edukasi, setiap murid dilibatkan secara langsung pada kegiatan itu. Dengan demikian, para murid dapat mengetahui masih banyak saudara dan saudari mereka yang membutuhkan bantuan. “Harapan kami para siswa mempunyai empati dan rasa peduli terhadap sesama,” ucapnya.

Ajarkan Siswa Pentingnya Arti Berbagi Pada Sesama

Para orang tua murid SD Vidatra berkunjung langsung ke RSUD Bontang untuk menyalurkan bantuan kepada salah seorang pasien. (SD Vidatra for Akurasi.id)

Ketua Komite Kelas 6A SD Vidatra, Neri menyampaikan, penyaluran bantuan melalui program Islamic Charity SD Vidatra, merupakan bagian dari upaya memupuk jiwa sosial setiap anak. Serta memotivasi semua murid agar lebih aktif dan rajin berinfak, sehingga tumbuh menjadi anak saleh.

“Semoga Allah senantiasa merahmati dan meridhoi. Sasaran kami adalah meringankan beban sesama, seperti mereka yang sakit dan kekurangan finansial. Ada juga untuk biaya pembinaan murid berprestasi, utamanya bagi santri dan santriwati tahfiz Quran,” terangnya.

Pipit, ibu dari orang tua Syifa yang menerima bantuan, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada SD Vidatra. Sekolah yang diresmikan Ibu Tien Soeharto pada 1 Agustus 1977 silam itu, dinilai cukup membantu masyarakat yang terbatas secara ekonomi.

Baca Juga  Yayasan Yabis Memberi Penghargaan kepada Guru, Karyawan, dan Pelajar di HUT RI

“Alhamdulillah, bantuan yang saya terima ini, dapat meringankan saya untuk membeli busana muslim putri saya yang bercita-cita menjadi hafiz Quran. Semoga apa yang diberikan ini mulai dari siswa, guru, dan orang tuanya, mendapatkan balasan dari Allah,” doanya.

Para mustahik yang beruntung mendapatkan bantuan dari SD Vidatra, antara lain, Ira yang diketahui mengidap kanker stadium 4 yang dirawat di RSUD Bontang (Rp 3 juta), Hendra, seorang pasien penderita leukimia (Rp 1 juta), dan Huda seorang kaum duafa (Rp 1 juta).

Selain itu, ada juga tiga bersaudara disabilitas dan terbelakang mental (Rp 1 juta), anak sakit jantung (Rp 1 juta), seorang ibu terkena lumpuh (Rp 1 juta), dan beasiswa Ananda Syifa yang bercita-cita menjadi hafiz Quran dan memiliki busana syari (Rp 1 juta). (*)

Penulis: Hermawan
Editor: Yusuf Arafah

One Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button