DPPKB Bontang Peringati Hari Ibu Bersama GOW


Akurasi.id, Bontang – Tampak ada yang berbeda di ruang Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota, Jalan Awang Long. Ratusan kursi dipenuhi para perempuan mengenakan kebaya lengkap dengan riasannya.
Rupanya pagi itu, mereka yang merupakan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Bontang ini mengadakan Peringatan Hari Ibu yang diadakan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Bontang, Senin (23/12/19). Pada kegiatan ini dihadiri beberapa unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Bontang.
Baca Juga: Berlangsung Meriah, DPPKB Rayakan Harganas Tingkat Bontang 2019
Kegiatan tersebut diawali dengan upacara di dalam ruangan. Dalam amanat upacara, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni juga membacakan sambutan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati. Disebut tema peringatan hari ibu 2019 kali ini tentang ‘Perempuan Berdaya, Indonesia Maju’ lantaran melihat situasi dan kondisi Bangsa Indonesia yang masih mengalami kekerasan, perlakuan diskriminatif, dan lainnya. Kondisi tersebut memerlukan berbagai strategi, pelibatan semua unsur masyarakat dan multistakeholder.
“Termasuk peran laki-laki dalam gerakan yang mendukung pencegahan kekerasan, dan pencapaian kesetaraan gender. He for she menjadi salah satu komitmen global yang harus digelorakan sampai akar rumput,” katanya.
Neni menegaskan kepada para perempuan agar tidak malu menjadi ibu rumah tangga (IRT). Sebab dari sosok ibu maka karakter anak akan terbentuk. Menurutnya, anak sama seperti selembar kertas putih yang hitam putihnya tergantung dari kasih sayang seorang ibu. Sebab ibu merupakan madrasah pertama bagi anak.
“Peran ibu sangat mulia. Jadi jangan pernah malu jika di KTP-nya hanya ditulis sebagai IRT,” ungkapnya.
Berawal dari rumah tangga, kata Neni, perempuan berdaya Indonesia bisa maju. Menurutnya peran ibu sangat strategis dalam memajukan Bangsa Indonesia. Namun, kali ini para ibu memiliki tantangan berat dengan kemajuan teknologi. Meski berdampak positif, namun orang tua wajib waspada dengan dampak negatif teknologi.
“Jadilah istri dan ibu salehah yang bisa mendidik putra-putrinya menjadi saleh dan salehah juga,” pungkasnya.
Selain upacara, acara tersebut juga dihibur dengan tarian adat dari Sulawesi Utara dan Tari Kambang Kipas asal Banjar. Kemudian dirangkai dengan pemotongan tumpeng dan pembagian bantuan sosial terencana dari pemprov Kaltim bagi Persatuan Istri Veteran Indonesia (Piveri) senilai 2,5 juta dan Penyandang Disabilitas senilai Rp 1 juta melalui Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Bontang. (adv)
Penulis: Suci Surya Dewi