Wisata Edukasi Akrabkan Anak pada Hewan


Akurasi.id, Kutim – Omah Mbeek adalah mimpi yang menjadi nyata. Berawal dari lahan yang luasnya 15×10 meter dan dua ekor kambing, Basuki Isnawan, menginisiasi pembuatan Omah Mbeek di kebunnya. Di area itulah dia melahirkan ide untuk kepentingan orang banyak.
Di awal pembentukannya, Basuki mengutarakan keinginannya pada teman-temannya yang bekerja di Perusahaan Kaltim Prima Coal (KPC). Dia bermimpi membuat tempat edukasi bagi anak-anak.
“Gayung bersambut. Dari perusahaan KPC memberikan bantuan lima ekor kambing untuk saya kembangkan. Saat ini luas lahan juga sudah enam kapling,” jelas Basuki kepada Akurasi.id, Rabu (9/2/19).
Omah Mbeek tidak hanya memelihara kambing. Ada juga sejumlah binatang seperti kelinci, burung, kuda, dan ikan-ikan di kolam pemancingan.
“Tujuan saya membuka Omah Mbeek selain kambing untuk saya jual, binatang seperti kelinci, burung, kuda, dan ikan-ikan di kolam untuk hiburan bagi yang berkunjung,” ungkap pria yang saat ini menjabat sebagai Kepala Seksi Organisasi Kepemudaan Dinas Pemuda dan Olahraga Kutai Timur itu.

Beragam Wahana Bermain Tak Dipungut Biaya
Omah Mbeek yang bertempat di Jalan Pertanian Gang Arjuna, Sangatta Selatan itu dibuka untuk umum. Seiring berjalannya waktu, wahana bermain itu menjadi sarana edukasi untuk masyarakat. Para pengunjung bisa masuk tanpa dipungut biaya. Tempat wisata yang tergolong baru ini mengusung tema sebagai taman edukasi.
Tujuannya untuk mengedukasi anak-anak agar mencintai binatang. Wahana pendidikan itu mengajak pengunjung memahami sejak dini proses memelihara dan merawat binatang. Selain itu, Basuki memadukannya dengan kepedulian pada keseimbangan alam. Harapannya agar tercipta interaksi yang harmonis dalam menjaga kelestarian sumber pangan hewan.
Basuki berharap, setiap orang yang berkunjung di Omah Mbeek dapat belajar dengan masyarakat sekitar. Meskipun sarana edukasi itu gratis, pengunjung mesti memahami dan menaati aturan. Saat membuang sampah, pengunjung diajarkan memilah sampah.
“Kami di sini menyediakan dua tempat sampah dan pengunjung diedukasi untuk memilah sampah organik dan non-organik sebelum dibuang ke tempatnya masing-masing. Itu aja sih aturannya. Biar kita sama-sama nyaman,” imbuhnya.
Banyak wahana yang dapat dikunjungi pengunjung di Omah Mbeek. Di antaranya kolam ikan, kebun sayur dan buah, dan berkuda. Anak-anak juga bisa memberi makan kambing, kelinci, serta belajar mengenal dan menanam tanaman.
Selain itu, di Omah Mbeek dibuat perpustakaan mini sebagai wadah belajar untuk anak-anak.
“Bukunya boleh dibawa pulang. Buku-buku itu bantuan dari kawan-kawan. Mereka melihat masih banyak anak-anak sekolah di sekitar Omah Mbeek yang membutuhkan bacaan,” tutupnya. (*)
Penulis: Ella Ramlah
Editor: Ufqil Mubin