
Soal calon kepala Badan Otorita IKN, banyak nama dari luar Kaltim yang disebut Jokowi. Namun Aji Mawar berharap presiden memilih tokoh Kaltim karena lebih mumpuni.
Akurasi.id, Jakarta – Beberapa nama mencuat jadi calon kuat Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Baru di Kalimantan Timur (Kaltim). Namun, dari nama-nama itu tak ada satupun nama sosok figur dari putra daerah asal Kalimantan.
Berdasarkan Undang-Undang (UU) IKN mengamanatkan pembentukan perpres mengenai Badan Otorita IKN. Badan tersebut akan menjadi penyelenggara pemerintahan di IKN baru.
Salah satu yang akan menjadi pembahasan dalam perpres tersebut adalah kriteria yang tepat sebagai kepala Badan Otorita IKN. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun telah mengantongi banyak nama dan kriteria untuk calon Kepala Badan Otorita IKN.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Aji Mirni Mawarni pun menyayangkan hal itu. Sebab dalam daftar yang mengemuka, belum ada nama putera daerah Kaltim.
“Sebagai senator Kaltim, sekaligus kerabat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, saya berharap presiden memilih tokoh Kaltim sebagai kepala Badan Otorita IKN,” ujarnya dalam rilis tertulisnya, Kamis (3/2/2022).
Aji Mawar Sebut Beberapa Figur Kaltim jadi Rekomendasi
Menurutnya Kaltim tidak kekurangan figur yang handal dan mumpuni. Sebab putra daerah Kaltim telah memahami kondisi sosial, budaya, dan lingkungan Kaltim secara mendalam.
Aji Mawar -sapaannya- menyebut beberapa nama yang bisa menjadi pertimbangan sebagai calon kepala Badan Otorita IKN. Di antaranya ada nama Mahyudin. “Beliau pernah mengemban amanah sebagai Bupati Kutai Timur dan Wakil Ketua MPR RI, sebelum mengemban tugas sebagai Wakil Ketua DPD RI,” ucapnya.
Berikutnya, kata Aji Mawar, ada Isran Noor, Gubernur Kaltim saat ini. Putra Kaltim itu berpengalaman memimpin Kabupaten Kutai Timur selama dua periode. Bahkan juga dipercaya sebagai Ketua Umum Apkasi, Perhiptani, dan IKA Unmul.
“Beliau juga memiliki pengalaman memimpin kepengurusan partai politik di level nasional dan provinsi,” bebernya.
Ada pula nama Hadi Mulyadi yang disebut Aji Mawar. Saat ini Hadi Mulyadi mengemban tugas sebagai Wakil Gubernur Kaltim. “Beliau pun kaya pengalaman sebagai anggota DPR RI selama beberapa periode. Dan pernah memimpin kepengurusan partai politik wilayah Kaltim,” tutur dia.
Figur Irianto Lambrie menurut Aji Mawar juga perlu jadi pertimbangan. Sebelum mengemban tugas sebagai Gubernur Kalimantan Utara yang pertama, Irianto telah menjalankan tugas sebagai Sekretaris Provinsi Kaltim. “Beliau juga pernah berkiprah sebagai akademisi dan memimpin paguyuban,” jelasnya.
Nama Yusran Aspar pun turut dia sebut. Mantan Bupati PPU yang menjadi lokasi IKN tersebut sebelumnya meniti karir sebagai PNS di Kabupaten Paser, pra pemekaran PPU. “Beliau juga mengemban tugas sebagai camat dan Ketua Bappeda. Bahkan terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2009-2014,” imbuhnya.
Calon Kepala Badan Otorita IKN Harus Lebih Memahami Persoalan Lokal
Aji Mawar menuturkan sangat mengapresiasi pemerintah pusat yang telah mempercayakan Kaltim sebagai wilayah IKN. Ini merupakan sebuah bentuk penghormatan kepada warga Kaltim. Penghormatan itu akan semakin lengkap jika presiden memilih kepala Badan Otorita IKN yang juga berasal dari Kaltim. Menurutnya, mereka jauh lebih mengerti seluk beluk persoalan lokal. Sehingga bakal lebih cepat menyelesaikan dinamika permasalahan yang muncul.
“Sangat disayangkan jika nantinya presiden memilih tokoh luar Kaltim, terutama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang ‘resmi’ diusung PDI-P 29 Januari lalu,” ujar Aji Mawar.
Menurutnya, sejumlah tokoh Kaltim juga memiliki leadership, pengalaman, dan kemampuan manajerial yang tak kalah piawai ketimbang nama-nama yang beredar. Dengan poin plus kedekatan sosial kultural dengan masyarakat Kaltim.
Apalagi Kaltim merupakan wilayah dengan potensi sumber daya alam melimpah. Bahkan telah menyumbang devisa yang besar bagi negara; mulai dari sektor migas, pertambangan batu bara, perkebunan, kehutanan, dan lainnya.
“Maka memberikan kepercayaan kepada tokoh daerah untuk memimpin Badan Otorita IKN merupakan sebuah pengormatan yang semestinya dari negara untuk Kaltim,” pungkasnya. (*)
Penulis/Editor: Redaksi Akurasi.id