RagamRiwayat

Tapak Tilas Perjalanan Suyono, 35 Tahun Mengabdi, Pernah Bertugas di Daerah Konflik

Loading

Inilah tapak tilas perjalanan Kompol Suyono yang selama 35 tahun mengabdi menjadi anggota Polri. Dirinya pernah bertugas di daerah konflik sehingga harus rela meninggalkan istri dan anaknya.

Akurasi.id, Bontang – Hari ini, Senin (28/2/2022), Kompol Suyono memasuki masa purna baktinya setelah mengabdi 35 tahun 4 bulan lamanya menjadi anggota Polri. Mengakhiri jabatannya sebagai Kepala Seksi (Kasi) Humas Polres Bontang, tapak tilas perjalanan karir Suyono rupanya cukup panjang.

Mulanya, menjadi anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia bukanlah cita-cita Suyono. Dia mengimpikan menjadi seorang guru. Pria kelahiran Kediri, 17 Februari 1964 silam ini pun mencoba mendalami impiannya. Dia pun serius melanjutkan pendidikan kuliah di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP PGRI) di Kediri usai tamat SMA. Jurusan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) pun telah dia pilih.

Baca Juga  Menerabas Keterisolasian Jalan Kampung Timur Kanaan Dalam Semangat Gotong Royong TMMD Ke-120

Namun saat menginjak semester 3, Suyono tertarik dengan adanya pendaftaran menjadi anggota Polri. Dia pun tak ragu untuk mencoba peruntungannya. Restu pun telah diberikan orang tua. Langkahnya semakin mantab. Dia langsung mendaftarkan diri menjadi anggota Polri ke panitia daerah Polda Jawa Timur di Surabaya.

Tahapan demi tahapan Suyono lalui dengan lancar. Mulai dari melengkapi persyaratan, pendaftaran, Tes Parade, Tes Kesemaptaan Jasmani (Samjas), tes kesehatan, wawancara dan Mental Idiologi (MI), hingga penentuan terakhir.

“Bermodalkan semangat, ikhtiar dan doa yang selalu saya panjatkan setiap ibadah 5 waktu, dan salat malam serta doa orang tua, Alhamdulillah hasilnya saya dinyatakan lulus,” beber Suyono.

Tapak Tilas Perjalanan Suyono, Terpaksa Berhenti Kuliah Demi Mengabdi Pada Negara

Mau tak mau, Suyono memutuskan berhenti kuliah. Sebab, dia harus mengikuti proses pendidikan untuk menjadi anggota Polri. Dia menjalani pendidikan kepolisian di Sekolah Bintara Militer Sukarela Polri (Seba Milsuk Polri) di Mojokerto Jawa Timur selama 9 bulan lamanya. Setelah lulus pendidikan medio 1986, Suyono mendapat penempatan awal tugas ke Polda Kalimantan Timur (Kaltim).

“Selama dua pekan saya ditampung di SPN Polda Kaltim di Balikpapan. Hingga akhirnya saya ditempatkan di Polres Bontang sampai sekarang,” ucap perwira berpangkat melati satu itu.

Baca Juga  Cara Menyehatkan Jantung Yang Wajib Anda Tahu

Jauh dari keluarga, Suyono termotivasi untuk hidup mandiri di tanah rantau Borneo. Setahun dinas di Polres Bontang, kemudian pimpinan memindahtugaskan dirinya ke Polsek Anggana. Daerah itu memiliki jarak 12 kilometer dari ibu kota Provinsi Kaltim yang kala itu masuk wilayah hukum Polres Bontang.

Saat bertugas di Polsek Anggana, dirinya sempat akan melanjutkan kuliah lagi di IKIP PGRI Samarinda. Kala itu dia sudah mengurus surat perpindahan kuliah. Namun dia terkendala transportasi. Saat itu hanya mengandalkan kapal motor untuk menyisir Sungai Mahakam.

“Itu pun hanya sekali sehari pulang pergi dari Anggana ke Samarinda. Karena jalan darat belum ada sehingga batal untuk melanjutkan kuliah,” akunya.

Baca Juga  Sambut PON XX Papua 2021, Atlet Kaltim Mulai Jalani Tes Fisik

Karena tidak jadi kuliah dan masa ikatan dinas telah usai, Suyono memilih untuk menikah dengan seorang perempuan yang dia cintai sejak duduk di bangku SMA. Perempuan itu bernama Sri Iswati menjadi pelabuhan terakhirnya. Mereka dikaruniai 2 buah hati. Yakni si sulung Yoris Angga VS dan adiknya Galih Sindoro P.

Kompol Suyono Merasa Bangga Menjalani Tugas di Bontang

Enam tahun Suyono menjalani tugas di polsek perbatasan Kota Tepian -sebutan Samarinda- itu, dia mendapat pindah tugas lagi ke Polres Bontang hingga sekarang. Pria yang menjabat sebagai Kasi Humas Polres Bontang itu mengaku bangga bisa berdinas di Bontang.

Baca Juga  Presiden Minta Jajaran Tingkatkan Kewaspadaan: Mobilitas Masyarakat Saat Nataru Diperkirakan Cukup Tinggi

Suyono berkisah awal mulanya mengenal Bontang yakni saat duduk di bangku SMA melalui pelajaran Geografi. Cerita tentang Bontang yang merupakan daerah industri terkenal dia dengar dari salah satu gurunya. Gurunya memang sering menyebrang pulau untuk menjadi instruktur pelatih di PT Pupuk Kaltim yang berada di Bontang. Lantaran sering mendengar cerita tentang Bontang, Suyono pun sempat berkeinginan merantau ke sana. Namun dia tak mendapat izin dari orang tua.

“Setelah dilantik menjadi anggota Polri, ternyata langsung bertugas di daerah yang saya cita-citakan yaitu Bontang,” bebernya.

Baginya, dinas di kota yang diapit dua perusahaan besar tersebur merupakan berkah bagi dirinya. Meski kala itu Bontang masih berstatus kecamatan dan masih minim fasilitas, dirinya merasa senang karena situasinya yang aman, nyaman dan cepat berkembang. Selain memuji kemajuan Kota Bontang, pria yang juga mendapat amanah sebagai Ketua Umum Paguyuban Warga Kediri Kota Bontang itu juga memuji berbagai kuliner yang ada di Bontang.

Baca Juga  Perintah Kapolri Basmi Aksi Premanisme dan Pungli, Ini Kata Ketua DPRD Bontang

“Salah satunya makanan khas Bontang, Gammi Bawis. Ikan baronang bakar menjadi menu favorit saya juga,” kata dia.

Suyono mengaku merasa bangga bisa dinas di Bontang. Sebab dirinya bisa menyekolahkan 2 putranya hingga lulus perguruan tinggi. Dia menyebut semua pencapaiannya merupakan berkah dari Allah SWT. Karena selama bertugas di Polres Bontang dan menjalani hidup di Kota Taman, dirinya bisa membantu orang tua dan keluarga. Bahkan bisa melaksanakan umroh dan menunaikan Rukun Islam ke-5.

“Saya bersyukur karena awal mulanya meninggalkan tanah kelahiran. Saya menjadi anggota Polri dengan pangkat Bintara (Serda) kala itu saat ini disebut Brigadir (Bripda). Hingga sekarang berpangkat Komisaris Polisi (Kompol) atau dulu disebut Mayor,” tegas Wakil Ketua I Ika Pakarti Kota Bontang.

Baca Juga  Aniaya Tiga Anak Majikan, Seorang ART Dibekuk Polresta Balikpapan

Pengalaman Tak Terlupakan Pernah Bertugas di Daerah Konflik Sebuah Tapak Tilas Perjalanan Suyono

Hal yang paling tidak bisa dilupakan bapak dua anak ini saat mendapat tugas Operasi Pemulihan Keamanan di daerah konflik yang terjadi di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Dia ditugaskan tahun 2003 sebelum peristiwa Tsunami. Hal itu menjadi panggilan tugas yang sangat luar biasa bagi Suyono. Dia berkisah, saat itu hanya hitungan jam harus berangkat dan meninggalkan keluarga. Kala itu tepat pukul 09.00 Wita dirinya menerima perintah penugasan operasi. Pukul 11.30 Wita harus sudah ada di bandara Badak LNG Bontang.

“Karena pukul 14.00 Wita harus sudah berada di Bandara Sepinggan Balikpapan. Lalu terbang menuju ke Jakarta bergabung dengan 99 rekan lainnya dari seluruh Indonesia,” terang Suyono.

Baca Juga  Sederet Gubernur yang Ikut Kemah di IKN Nusantara Sudah Tiba di Kaltim, Termasuk Anies

Tak pernah Suyono lupa. Kala itu dia bertugas meninggalkan seorang istri dan dua anak yang masih kecil dan baru duduk di bangku SD. Sehingga dia merasa berat meninggalkan Bontang. Apalagi saat dia merasakan suasana mencekam di NAD. Tekanan psikis hingga nyawa pun menjadi taruhannya kala bertugas di daerah konflik tersebut.

“Tugas itu menjadi kenangan yang tak pernah terlupakan selama 8 bulan bertugas di daerah yang berjuluk Serambi Mekah itu,” tuturnya.

Menjadi Kasi Humas Polres Bontang, Lebih Dekat dengan Wartawan

Selama menjadi anggota Polri hampir keseluruhan fungsi kepolisian pernah dia jalani, mulai dari fungsi Sabhara, Intel, Reskrim, Binmas, Logistik, dan Lalu Lintas. Ditunjuk sebagai Kasi Humas Polres Bontang mulai 2 Maret 2016 pun juga dia jalani hingga berakhir 28 Februari 2022 ini.

Baca Juga  Rapat Pleno Rekapitulasi Tingkat Kota KPU Bontang, Basri-Najirah Unggul

“Menjadi humas saya jadi lebih banyak pengetahuan dan dekat dengan awak media,” ungkapnya.

Di tengah kesibukannya dalam menjalani tugas, Suyono juga kerap kali meluangkan waktu untuk makan dan ngopi bareng bersama awak media dan warga masyarakat. “Itu semua untuk menjalin silaturahmi dengan masyarakat,” sebut pria yang juga Ketua Takmir Masjid Raudhatul Muttaqin, Kelurahan Gunung Elai, Bontang Utara.

Setiap hari Suyono juga berkecimpung di dunia pemberitaan tentang kegiatan Polres Bontang dan polsek jajaran. Serta memberitakan keberhasilan Korp Bhayangkara dalam mengungkap kasus tindak pidana dan narkoba di website dan medsos Resmi Polres Bontang.

Baca Juga  Rapimnas PII Perkuat Komitmen Insinyur Indonesia Sukseskan Pembangunan IKN

“Sudah menjadi tugas pokok humas Polri. Berita yang dibuat dibagikan ke awak media melalui grup WhatsApp. Bahkan juga merambah ke media sosial,” pungkasnya.

Biodata:
Nama                    : H. Suyono
TTL                         : Kediri, 17 Februari 1964
Istri                        : Sri Iswati
Anak                      : Yoris Angga VS dan Galih Sindoro P
Moto Hidup          : Selalu Bersyukur

Pendidikan Polri:
1. Seba Milsuk Polri 1986
2. PAG 2011

Pendidikan Kejuruan :
1. Bintara Reskrim 1986
2. Bintara Intel 1992
3. Bintara Binmas 1997
4. Perwira Sidik Illog 2012

Riwayat Tugas:
Anggota Sabhara Polres Bontang
Anggota Reskrim Polres Bontang
Anggota Reskrim Polsek Anggana
Anggota Intel Polsek Anggana
Anggota Binmas Polres Bontang
Anggota Sat Lantas Polres Bontang
Kasubbag Logistik Polres Bontang
Kanit Reskrim Polsek Bontang Utara
Kaur Bin Ops Sat Reskrim Polres Bontang
Waka Polsek Marangkayu
Kasi Humas Polres Bontang (*)

Penulis/Editor: Suci Surya Dewi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button