
Akurasi.id – Ribuan pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) pada Senin, 17 Februari 2025. Aksi tersebut dilakukan untuk menuntut hak tunjangan hari raya (THR) yang mereka klaim menjadi hak para driver ojol.
Massa demonstrasi, yang pada awalnya diperkirakan akan diikuti oleh 1.000 pengemudi, mulai berkumpul sekitar pukul 10.37 WIB dengan mobil komando berwarna hitam bertuliskan SPAI, meski awalnya jumlah peserta masih sedikit, sekitar 20-30 orang. Ketua SPAI, Lily Pujiati, menyatakan bahwa aksi ini diikuti oleh tiga konfederasi, lima serikat, dan lebih dari 90 komunitas driver online dari berbagai daerah.
Menurut Lily, meskipun aksi ini diwarnai dengan keterlambatan peserta karena macet di jalan, mereka akan terus konsisten dalam memperjuangkan hak-hak para pengemudi ojol. Tak hanya di Jakarta, aksi solidaritas juga dilakukan oleh driver di sejumlah daerah seperti Tanjung Pinang, Pontianak, Pangkalpinang, Sukabumi, dan Bandung dengan melakukan off beat atau berhenti sementara dari aktivitas mengantar penumpang.
Tuntutan utama dalam aksi ini adalah pemberian THR bagi pengemudi ojol, taksol, dan kurir. Lily menjelaskan bahwa sistem kemitraan yang digunakan platform transportasi online selama ini sering menjadi alasan bagi perusahaan untuk menghindari kewajiban membayar THR kepada pengemudi. Padahal, menurutnya, pengemudi ojol telah memenuhi kriteria sebagai pekerja yang berhak mendapatkan THR. Selain itu, kontribusi signifikan pengemudi terhadap ekonomi digital juga menjadi alasan kuat bagi mereka untuk mendapatkan hak tersebut.
Menanggapi aksi ini, Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, mengungkapkan bahwa pihak kementerian telah melakukan pertemuan dengan perwakilan pengemudi ojol sebanyak tiga kali sebelum demonstrasi berlangsung. Bahkan, mereka juga telah mengadakan dua pertemuan dengan pengusaha terkait. Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada kesepakatan mengenai formula perhitungan dan pemberian THR yang tepat bagi pengemudi ojol. Yassierli menambahkan bahwa saat ini pihak Kemnaker tengah mencari formula terbaik, dan berharap bisa mencapai finalisasi dengan pengusaha dalam beberapa hari ke depan.
Aksi ini merupakan bentuk ketegasan dari pengemudi ojol untuk memperjuangkan hak-hak mereka sebagai pekerja di sektor transportasi online. Jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, mereka siap untuk melanjutkan aksi demonstrasi demi mendapatkan hak yang layak sebagai bagian dari sektor ekonomi digital yang berkembang pesat.(*)
Penulis: Nicky
Editor: Willy