
Akurasi.id – Dalam era digital saat ini, keamanan siber menjadi hal yang sangat penting. Pengguna Android di Indonesia dan seluruh dunia harus waspada terhadap aplikasi palsu yang bisa mencuri data pribadi. Baru-baru ini, beberapa laporan dari peneliti keamanan siber seperti ESET dan SonicWall Capture Labs mengungkap keberadaan aplikasi berbahaya yang menyamar sebagai aplikasi populer.
Menurut penemuan ESET, aplikasi seperti Dink Messenger, Sim Info, dan Defcom adalah bagian dari kampanye penyebaran malware yang bertujuan menguras saldo rekening pengguna. Aplikasi-aplikasi ini mengandung malware open-source yang bernama XploitSPY, yang dapat mengakses dan mencuri data pribadi pengguna.
SonicWall Capture Labs juga mengidentifikasi serangan serupa di mana aplikasi berbahaya menyamar sebagai aplikasi terkenal seperti Instagram, WhatsApp, Snapchat, X (sebelumnya Twitter), dan Google. Aplikasi palsu ini menggunakan ikon yang mirip dengan aplikasi asli untuk menipu pengguna agar menginstalnya. Setelah terinstal, aplikasi tersebut meminta izin akses yang luas, termasuk Android Accessibility Service dan Device Admin Permission, yang jika diberikan, dapat memberikan hacker kontrol penuh atas perangkat.
Dari sisi penyebarannya, aplikasi-aplikasi ini biasanya ditawarkan melalui platform yang tidak resmi, meningkatkan risiko bagi pengguna yang tidak curiga. Pengguna dapat dengan mudah tertipu karena halaman phishing yang diciptakan sangat mirip dengan halaman login layanan populer.
Untuk menghindari risiko ini, ada beberapa langkah yang bisa diambil:
- Selalu unduh aplikasi dari sumber yang terpercaya seperti Google Play Store.
- Aktifkan Google Play Protect untuk memindai aplikasi yang berpotensi berbahaya.
- Periksa izin yang diminta oleh setiap aplikasi. Jangan memberikan izin yang tidak sesuai dengan fungsionalitas yang ditawarkan aplikasi.
Pengguna harus terus meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang keamanan siber untuk melindungi data pribadi mereka dari ancaman digital. Edukasi dan kehati-hatan dalam menginstal aplikasi baru adalah kunci utama dalam melawan serangan cyber yang semakin canggih.(*)
Penulis: Ani
Editor: Ani