
Sukabumi, Akurasi.id – Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengakibatkan kerusakan parah pada rumah warga dan infrastruktur. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah merampungkan pendataan kerusakan akibat bencana ini, yang meliputi ratusan rumah dan puluhan infrastruktur terdampak.
Data Kerusakan dan Korban Berdasarkan laporan BNPB, jumlah rumah yang mengalami kerusakan tercatat sebagai berikut:
- 150 unit rumah rusak ringan
- 110 unit rumah rusak sedang
- 95 unit rumah rusak berat
Sementara itu, infrastruktur yang mengalami kerusakan meliputi:
- 3 unit jembatan rusak sedang
- 3 unit jembatan rusak berat
- 1 sarana kesehatan rusak sedang
- 27 titik jalan terdampak
- 16 titik jembatan penghubung antardesa terdampak
BPBD Kabupaten Sukabumi mencatat bahwa bencana ini berdampak pada 4.500 jiwa dengan 1.424 kepala keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal atau harus mengungsi. Dari jumlah tersebut, 83 KK atau 246 jiwa mengungsi, sementara 142 KK atau 474 jiwa lainnya berada dalam kondisi terancam jika hujan kembali turun dengan intensitas tinggi.
Korban Jiwa dan Pencarian Korban Hilang Bencana ini merenggut lima korban jiwa, yaitu:
- Eneng Santi (40) – Palabuhanratu
- Siti Nurul Awalia (8) – Palabuhanratu
- Nendi Saputra (7) – Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan
- Ooy (69) – Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan
- Yayar (70) – Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan
Selain itu, empat warga masih dinyatakan hilang, terdiri dari satu anak dan tiga orang dewasa. Upaya pencarian oleh tim SAR gabungan terus dilakukan di titik-titik longsor yang tersebar di Kecamatan Lengkong dan Simpenan.
Tanggap Darurat dan Bantuan Logistik BNPB bersama kementerian terkait dan Pemerintah Kabupaten Sukabumi telah mengaktifkan tiga posko darurat untuk mempercepat upaya tanggap darurat dan pemulihan, yaitu:
- Posko utama di Pendopo Pemerintah Kabupaten Sukabumi
- Posko lapangan di Pelabuhan Ratu
- Posko logistik di Kantor BPBD Kabupaten Sukabumi
Kebutuhan mendesak bagi para pengungsi meliputi makanan siap saji, air mineral, selimut, matras, alat kebersihan, dan hygiene kit. Pemerintah Kabupaten Sukabumi telah mengerahkan alat berat guna membuka akses jalan yang tertutup material longsor, termasuk akses antara Desa Babakan dan Wareng di Kecamatan Simpenan yang hingga kini masih terputus.
Kondisi Terkini dan Langkah Selanjutnya Saat ini, banjir yang merendam belasan desa di 22 kecamatan telah surut. Namun, tiga kecamatan masih dalam status tanggap darurat, yaitu Kecamatan Pelabuhan Ratu, Kecamatan Simpenan, dan Kecamatan Lengkong.
Pemerintah daerah dan BNPB terus melakukan pemantauan serta evaluasi dampak bencana untuk menentukan langkah selanjutnya dalam pemulihan wilayah terdampak. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada mengingat potensi hujan deras masih dapat terjadi dalam beberapa hari ke depan.(*)
Penulis: Nicky
Editor: Willy