Trending

Bosan Tunggu Perbaikan Pemerintah, Warga Inisiatif Perbaiki Jalan Rusak di Tanah Datar

Loading

Bosan Tunggu Perbaikan Pemerintah, Warga Insiatif Perbaiki Jalan Rusak di Tanah Datar
Warga Tanah Datar melakukan perbaikan secara mandiri Jalan Poros Samarinda-Bontang yang kondisinya rusak parah menggunakan 2 alat berat milik salah satu perusahaan. (Istimewa)

Bosan tunggu perbaikan pemerintah, warga inisiatif perbaiki jalan rusak di Tanah Datar. Kerusakan akses pintu utama dan satu-satunya bagi warga yang ingin ke Bontang dan Kutim maupun Samarinda itu, telah rusak selama berbulan-bulan lamanya.

Akurasi.id, Samarinda Kondisi jalan rusak yang berada di Jalan Poros Samarinda-Bontang di daerah Tanah Datar, Kecamatan Muara Badak, Kutai Kartanegara (Kukar), kian hari semakin memperhatikan. Hampir 6 bulan lamanya jalan tersebut tak mendapatkan perhatian atau perbaikan pemerintah.

Melihat hal itu, warga di wilayah tersebut pun berinisiatif sendiri memperbaiki jalan yang rusak. Bermodalkan 2 unit kendaraan alat berat excavator dan bomag (pemadat jalan) yang dipinjamkan oleh salah satu perusahaan batu bara, warga sekitar langsung melakukan perbaikan secara mandiri terhadap jalan agar dapat dilalui oleh kendaraan yang melintas.

Lubang di jalur tersebut diketahui sudah begitu dalam yang dampaknya bisa membahayakan pengguna jalan. Sehingga, warga setempat berinisiatif untuk gotong royong melakukan penimbunan tanah terhadap lubang-lubang di jalan rusak tersebut.

Jasa SMK3 dan ISO

“Lubangnya dalam betul pak. Yang kami takutkan jika ada truk dengan muatan berat yang melintas bisa-bisa terbalik. Terkadang sepeda motor yang melintas juga sering terperosok. Jadi kami bersama warga sekitar berinisiatif melakukan perbaikan secara mandiri. Karena kalau menunggu dari pemerintah terlalu lama dan tidak ada tindakan, hanya janji-janji saja,” ketus Eko warga Tanah Datar saat dikonfirmasi  pada Minggu (31/1/2021).

Eko menerangakan, jalan rusak tersebut mengakibatkan kemacetan yang sangat panjang. Antrean buka tutup jalur diberlakukan akibat jalan rusak yang menimpa jalur tersebut. Apa lagi jalan ini kerap di lalui kendaran dari Kota Bontang dan Kutim menunju Samarinda, begitu pun sebaliknya. Karena jalan itu menjadi penghubung satu-satunya bagi warga yang ingin ke Bontang dan Kutim, termasuk Berau.

“Warga di sini kerap membantu mengatur lalu lintas, apa lagi dalam beberapa hari terakhir, volume kendaraan begitu padat. Kalau enggak diatur, pasti bisa jadi macet panjang dan lama,” tuturnya.

Tidak hanya jalan rusak, daerah tersebut diketahui kerap kali tergenang banjir yang cukup dalam apabila diguyur hujan deras sehingga akses jalan terputus. Hal itu diduga sebagai dampak kegiatan pertambangan yang berada di sisi kiri maupun kanan jalan.

“Beberapa hari yang lalu banjir sangat dalam, sehingga kalau malam hari lubang tak terlihat. Apalagi kalau hujan di sini arusnya sangat deras, airnya tidak di parit lagi, malah sudah naik ke jalanan,” terangnya

Seorang pengendara bernama Wahyudi yang kerap melalui jalur tersebut membenarkan, bahwa dampak dari jalan rusak di kawasan Tanah Datar adalah kemacetan yang panjang. Dirinya berharap agar pemerintah provinsi bisa segera melakukan tindakan perbaikan terhadap jalan rusak ini.

“Hampir 2 jam terjebak macet pak. Ini mau ke Bontang buru-buru tapi mau gimana lagi,” ucapnya.

Dari pantauan media ini di lapangan, dampak dari jalan rusak ini, membuat kemacetan kendaraan hingga mencapai 2 sampai 3 kilometer, baik itu yang dari arah Samarinda maupun dari arah Kota Bontang. (*)

Penulis: Muhammad Budi Kurniawan
Editor: Dirhanuddin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button