Dampak Corona, Peminat Buah Impor Asal Tiongkok Turun, Masyarakat Beralih ke Buah Lokal


Akurasi.id, Sangatta – Merebaknya virus corona tidak hanya menghantui masyarakat. Dampak dari penyebaran virus tersebut juga ikut dirasakan para pedagang buah impor asal Tiongkok. Selama sebulan terakhir, penghasilan para penjual buah impor itu turun cukup signifikan. Lantaran para pedagang merasa khawatir produk buah impor tersebut terinfeksi virus corona.
baca juga: Imbas Virus Corona, Stok Masker di Bontang Menipis, Banyak Dikirim ke China
Seperti yang banyak dirasakan para pedagang buah impor yang berjualan di wilayah Sangatta, Kutai Timur. Mereka terpaksa mengurangi stok buah karena waswas adanya virus corona. Begitu pula dengan peminat buah-buahan impor semakin berkurang setiap harinya. Hal ini tentunya berimbas pada menurunnya omzet penjualan para pedagang.
“Iya (penghasilan) menurun karena sudah banyak berkurang pembeli. Ya gitu takut (buah) terjangkit virus corona, karena dari China itu,” kata Adi, salah seorang penjual buah impor yang membuka lapak di Jalan Yos Sudarso 3, Rabu (5/2/20).
Kepada media ini, Adi mengaku, omset dagangannya mengalami penurunan yang cukup signifikan hingga 30 persen dibandingkan sebelum virus corona viral di media sosial dan masyarakat.
“Sekitar 30 persen menurunnya. Sudah pada sepi pembeli, stok juga udah dikurangi,” ujarnya.
Karena stok buah impor yang sudah semakin berkurang, beberapa pedagang eceran terpaksa menaikkan harga buah. Hal itu demi menjaga agar penghasilan setiap harinya tetap terjaga.
“Harganya naik, sudah 2 minggu ini, karena stoknya kan berkurang. Tapi ya enggak terlalu jauh bedanya,” jelas Adi.
Hal serupa juga diungkapkan Hesti, pedagang buah impor yang turut merasakan dampak pemberitaan virus corona yang telah memakan ratusan korban jiwa di Kota Wuhan, Tiongkok tersebut.
“Sudah semakin sepi, kami juga jadi waswas jualnya. Jadi mau enggak mau kami kurangi stoknya, dan lebih tambah stok buah lokal saja dulu,” kata Hesti kepada Akurasi.id.
Meski demikian, Hesti meyakinkan produk buah yang dijualnya aman dan tak terinfeksi virus corona. Ia mengaku sudah membeli dalam stok banyak, sebelum penyebaran virus terjadi.
“Buah di sini sudah pasti aman. Kami sudah stok dari sebelum rame virus corona. Jadi aman, pembeli enggak perlu takut,” tegasnya.
Para pedagang berharap penyebaran virus corona dapat secepatnya diatasi dan tak berkepanjangan, agar hasil jualan mereka bisa kembali normal. “Adanya pemberitaan virus corona ini sangat berdampak, semoga bisa secepatnya diatasi,” pungkasnya.
Buah Lokal Jadi Primadona

Virus corona yang merebak belakangan ini, membuat buah-buah lokal banyak diminati. Sebagai informasi, buah impor asal Tiongkok selama ini cukup mendominasi, khususnya saat Imlek.
Haris (55) seorang pedagang buah lokal khususnya buah lokal Kalimantan mengatakan, seminggu ini buah lokal laris dan lebih diminati ketimbang buah impor asal Tiongkok. Merebaknya virus corona membuat buah lokal kembali manjadi primadona bagi masyarakat.
“Sekarang pelanggan jarang mau beli buah impor, ya karena mahal, terus karena takut tidak aman kayak ada virus corona itu, jadi banyak pilih buah lokal,” katanya.
Dia menyebutkan, buah yang paling diminati pembeli saat ini adalah durian, elai serta buah duku. Terlebih, rasa dan harga kedua komoditas ini bersaing serta dinilai lebih aman dikonsumsi.
“Kebetulan ini juga lagi musim buah lokal khas Kalimantan seperti elai, duku, jadi banyak pilihan,” tutupnya. (*)
Penulis: Ella Ramlah
Editor: Dirhanuddin