HeadlineTrending

Destinasi Wisata Maratua Kembali Bersolek, Akses ke Labuan Cermin Hanya 2 Jam Setengah

Loading

Destinasi Wisata Maratua Kembali Bersolek, Akses ke Labuan Cermin Hanya 2 Jam Setengah
Destinasi wisata Maratua kembali bersolek dan jadi incaran wisatawan seiring dengan kembali dibukanya kegiatan sosial dan kian terkendalinya pandemi. (Redaksi Akurasi.id)

Sejak kegiatan sosial kembali longgar. Destinasi wisata Maratua kembali jadi incaran ribuan pasang mata traveler. Lebih-lebih, destinasi wisata Maratua kian mudah terakses. Bahkan, waktu tempuh destinasi wisata Maratua ke Labuan Cermin, Manimbora, dan Kaniungan, hanya butuh 2 jam jika menggunakan kapal speed.

Akurasi.id, Berau – Kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat perlahan kembali bergeliat. Seiring dengan situasi dan kondisi pandemi yang kian terkendali. Dari 10 kabupaten/kota di Kaltim misalnya. Kini 8 daerah sudah masuk zona hijau. Hanya Balikpapan dan Samarinda yang masih zona oranye.

Masyarakat tentunya sangat menyambut baik kondisi ini. Tidak terkecuali pelaku usaha. Karena dengan kembali bergeliatnya aktivitas sosial. Maka ragam kegiatan ekonomi pun akan kembali berjalan dan tumbuh. Begitu juga di sektor bisnis pariwisata.

Baca Juga  Erau Pelas Benua Resmi Dimulai, Neni Ingin Guntung Menjadi Destinasi Wisata Budaya Leluhur

Kondisi ini mulai terasa juga bagi dunia pariwisata di Kabupaten Berau. Sebagai daerah yang terkenal kaya akan keindahan alam dan lautnya. Tanah Batiwakkal, sebutan Berau, kini menjadi magnet wisata yang banyak di bidik wisatawan lokal maupun asing.

Jasa SMK3 dan ISO

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Berau, Masrani menyebutkan, saat ini Berau telah menjadi salah satu destinasi wisata unggulan yang ada di Indonesia. Setelah Bali dan Lombok.

Dalam 2 tahun ke belakang, sambung dia, Pemerintah Berau bekerja sama dengan Pemerintah Kaltim dan stakeholder lainnya seperti Bank Indonesia wilayah Kaltim. Sedang giat-giatnya meningkatkan sarana dan prasarana wisata. Agar memudahkan wisatawan kala bertandang ke Berau.

Lebih-lebih dengan kondisi pandemi yang kian terkendali saat ini. Menjadi kabar baik tersendiri bagi pengembangan sektor pariwisata di Tanah Batiwakkal. Hal itu bukan tanpa sebab. Karena gelombang pandemi yang terjadi sebelumnya, berimbas luar biasa pada anjloknya kunjungan wisatawan.

Baca Juga  Sosialisasi Perda Pajak, Sutomo Jabir Bertandang ke Berau, Paparkan Manfaatkan Pajak

Pemerintah Persiapkan Infrastruktur Destinasi Wisata Maratua

Meski begitu, Pemerintah Berau mencoba memanfaatkan kondisi itu untuk membenahi berbagai infrastruktur penunjang destinasi wisata yang ada. Misalnya, ketersediaan alat transportasi. Sehingga memberikan kemudahan wisatawan menjangkau pulau yang satu dengan yang lainnya.

“Saat ini. Yang ada dalam pikiran banyak orang. Kalau mau berlibur ke Berau itu mahal. Butuh banyak biaya dan tenaga. Jauh dan sulit akses transportasinya. Nah, gambaran ini yang mau coba kami hilangkan,” kata Masrani di sela-sela kegiatan Bank Indonesia di Pulau Maratua, Sabtu (7/10/2021).

Ketika ada wisatawan beranggapan demikian, dirinya mengakui, merupakan hal wajar dan lumrah. Mengingat sebelum-sebelumnya, ketersediaan infrastruktur destinasi wisata di Berau memang masih sangat kurang. Walau begitu, pembenahan tiada henti dari pihaknya.

Baca Juga  Tim Gugus Beberkan Kronologis Kasus Cawali Adi Darma Positif Covid-19

“Yang bikin mahal selama ini. Kalau dari Tanjung Redep. Mau ke Merabu saja, butuh waktu 5 sampai 7 jam. Kemudian ke wilayah selatan, kalau lewat darat bisa sampai 7 jam. Kalau menggunakan kapal, ya sekarang sudah bisa 1 jam setengah,” tuturnya.

Namun belakangan Pemerintah Berau dan Kaltim sudah menyiapkan skema baru. Yakni konsep segitiga. Yakni, Tanjung Redep, Derawan, dan Selatan. Di mana, wilayah selatan terdiri dari spot Labuan Cermin, Manimbora, dan Kaniungan. Yang dapat terakses menggunakan kapal speed.

Baca Juga  BRIN dan BMKG Ribut Gegara Angin

Dengan pemetaan itu, akses wisatawan menuju antar pulau semakin mudah. Contohnya saja, dari Maratua ke selatan, kini hanya butuh waktu sekitar 2 jam setengah. Sedangkan kalau dari Tanjung Redep, butuh waktu sekitar 7 jam.

“Sekarang kalau mau ke Berau sudah lebih mudah juga. Misalnya, dari Samarinda, sudah bisa menggunakan maskapai Susi Air. Hanya sekitar Rp450 ribu sudah bisa ke Maratua. Dengan penerbangan 3 kali seminggu,” jelasnya.

Baca Juga  Tatkala CPO dan Batu Bara Mulai Ditinggalkan, Pariwisata Jadi Jalan Terbaik Ekonomi Kaltim

Masrani yakin dan optimis, bahwa pariwisata Berau akan dapat kembali tumbuh dan bergeliat. Seiring dengan kian terkendalinya penyebaran pandemi Covid-19. Lebih-lebih dengan ragam pembenahan yang sedang dilakukan pihaknya. Baik dari infrastruktur, transportasi, penginapan, dan lainnya. (*)

Penulis/Editor: Redaksi Akurasi.id

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button