Kupang, Akurasi.id – Yopi Imanuel Kameo, seorang dosen di salah satu universitas ternama di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), ditemukan tewas di kamar kosnya pada Senin (5/8/2024) malam. Kejadian ini menggegerkan warga Jalan Ade Irma, Kelurahan Kelapa Lima, tempat Yopi tinggal.
Kronologi Penemuan
Menurut Kepala Kepolisian Resor Kupang Kota Komisaris Besar Polisi Aldinan Manurung, jasad Yopi ditemukan oleh teman-teman kosnya. Pada Senin malam, Bernard Jefri Lona (56), warga Kelurahan Batuplat, Kecamatan Alak, mencoba menemui Yopi. Namun, pintu kamar Yopi tertutup dan tidak ada respons ketika Bernard mengetuk pintu dan memanggil nama Yopi.
Bernard kemudian menanyakan keberadaan Yopi kepada penjaga kos, Alfred Neno Sae (33) dan Aleta Sakan (37). Keduanya mengaku tidak melihat Yopi sepanjang hari Senin dan terakhir kali melihat korban pada Minggu malam saat Yopi keluar untuk memanaskan mobilnya.
Merasa khawatir, Bernard mencoba menggedor pintu kamar kos Yopi lagi, namun tetap tidak ada jawaban. Bernard pun berinisiatif mencari tangga untuk memanjat dan melihat ke dalam kamar, namun tidak bisa melihat Yopi. Ia kemudian meminta bantuan penjaga kos untuk menghubungi pemilik kos agar diizinkan membuka paksa pintu kamar Yopi. Pemilik kos mengizinkan membuka jendela, dan akhirnya Bernard bersama penjaga kos membuka paksa jendela kamar.
Penemuan Jasad
“Mereka melihat yang bersangkutan duduk di kursi plastik warna merah menghadap meja kerja dengan posisi membelakangi tempat tidur. Saat didekati, ternyata Yopi sudah meninggal,” jelas Aldinan Manurung.
Penemuan jasad Yopi langsung dilaporkan ke polisi. Setelah menerima laporan, pihak kepolisian segera mendatangi lokasi kejadian dan mengevakuasi jenazah Yopi ke Rumah Sakit Bhayangkara Kupang untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Penyelidikan Penyebab Kematian
Hingga saat ini, penyebab kematian Yopi Imanuel Kameo masih belum diketahui dan menunggu hasil visum dari rumah sakit. “Jenazah sudah diserahkan ke keluarga. Untuk penyebab kematian, masih menunggu hasil visum,” tambah Aldinan Manurung.
Kematian Yopi Imanuel Kameo meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, teman, dan rekan kerja di universitas tempatnya mengajar.(*)
Penulis: Nicky
Editor: Willy