Trending

Kaltim Steril Terus Berlanjut, Hadi Mulyadi: UMKM Harus Toleransi, Kasian Nakes

Loading

Kaltim Steril Terus Berlanjut, Hadi Mulyadi: UMKM Harus Toleransi, Kasian Nakes
Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi memastikan bahwa kebijakan Kaltim Steril akan terus berlanjut hingga akhir Februari ini. (Dok Humas Pemprov Kaltim)

Kaltim Steril terus berlanjut, Hadi Mulyadi: UMKM harus toleransi, kasian nakes. Wakil Gubernur Kaltim menilai bahwa kebijakan itu pada dasarnya adalah kebijakan yang berat untuk diambil, namun semua harus dilakukan demi meredam penyebaran wabah Covid-19.

Akurasi.id, Samarinda Pemerintah Kaltim memastikan bahwa kebijakan Kaltim Steril yang berlaku pada Sabtu dan Minggu akan tetap terus dilaksanakan. Seperti sebelum-sebelumnya, Pemerintah Kaltim menegaskan, kebijakan itu semata-mata untuk meredam wabah Covid-19.

Di sisi lain, langkah itu menjadi sebuah keharusan jika Kaltim ingin keluar dari jeratan wabah tersebut. Tidak hanya itu, dengan semakin tidak terkendalinya wabah tersebut, maka yang dikorbakan dalam konteks ini yakni para tenaga medis (nakes).

Untuk diketahui, angka kasus Covid-19 di Kaltim telah mencapai sebanyak 49.534 orang, dirawat sebanyak 8.128 pasien, sembuh sebanyak 40.228 orang, dan meninggal 1.178 orang. Dari 10 kabupaten kota/kota di Kaltim, hanya Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) yang masih berada pada zona hijau.

Jasa SMK3 dan ISO

Sedangkan 9 kabupaten/kota lainnya masuk dalam zona merah. Sebaran tertinggi wabah tersebut berada di Kota Balikpapan sebanyak 11.805 kasus, dengan kesembuhan 9.769 orang, dan meninggal sebanyak 432 orang. Disusul Samarinda dan Kutai Kartanegara (Kukar) pada posisi kedua dan ketiga.

Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi berujar, bahwa penerapan Kaltim Steril atau Kaltim Senyap pada dasarnya adalah kebijakan yang sulit, namun itu semua harus dilakukan dan merupakan kebijakan yang tepat mencegah penyebaran Covid-19 di Kaltim.

Dia pun mengakui, jika kebijakan itu memang sangat memberikan dampak yang cukup besar bagi para pelaku usaha, terutama mereka yang bergerak di sektor pariwisata hingga usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Baca Juga  Solidaritas Jurnalis Bontang Kecam Tindakan Represif Kepolisian

“Kami sudah toleransi beberapa bulan lalu, sudah kami kasih kelonggaran (untuk bisa berjualan). (Tetapi jika ini dibiarkan terus) kasihan para nakesnya, jadi jangan dianggap pemerinta saat ini tidak adil,” imbuh Hadi sebagaimana dikutip dari salah satu wartawan yang bertugas di Pemprov Kaltim, Senin (15/2/2021).

Meski kebijakan itu belum begitu dirasakan manfaatnya, Hadi menyebutkan, kalau penerapan Kaltim Steril atau pembatasan kegiatan masyarakat dirasakan sedikit banyaknya sudah mulai mampu mengurangi penyebaran Covid-19.

“Sampai sekarang enggak ada yang mati kelaparan akibat kebijakan itu, kita ini fleksibel, memang tidak efektif tapi itu bisa mengurangi,” ucapnya.

Selain penambahan kasus positif Covid-19 di Kaltim yang membuat Nakes kewalahan, saat ini diketahui insentif para nakes belum cair sejak bulan September 2020. Hal itu yang menjadi kekhawatiran, sebab ditakutkan dapat menggangu kerja para nakes.

“Hal itu sudah kami sampaikan kepada DPR RI, dan saya juga tanyakan ke Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, katanya memang belum cair. Khawatirnya permasalahan ini, presiden juga enggak tahu, dan ini tidak hanya di Kaltim. Lantaran sudah tutup buku,” ungkapnya.

Hadi menambahkan, pihaknya masih terus melakukan evaluasi terkait kebijakan Kaltim Steril, lantaran untuk kasus Covid-19 Kaltim masih menunjukkan peningkatan. Bahkan dalam beberapa waktu sebelumnya trennya terus naik.

“Sampai akhir Februari, nanti dievaluasi. Kalau ada peningkatan itu lantaran adanya akumulasi, yang jelas saat ini terlihat ada penurunan (mudahan wabah ini lekas berlalu),” pungkasnya. (*)

Penulis: Muhammad Budi Kurniawan
Editor: Dirhanuddin

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button