Trending

Kapolres Balikpapan Tumbang Usai Terkena Lemparan Benda Keras Saat Kawal Unjuk Rasa

Loading

Kapolres Balikpapan Tumbang Usai Terkena Lemparan Benda Keras Saat Kawal Unjuk Rasa
Kapolresta Balikpapan tumbang dan digotong anggotanya usai terkena lemparan benda keras dari pendemo. (Istimewa)

Akurasi.id, Balikpapan – Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Turmudi tumbang lantaran terkena lemparan benda keras yang menyasar tepat di kepalanya, saat hadir mengawal aksi unjuk rasa penolakan UU Omnibus Law atau UU Cipta Kerja yang berlangsung ricuh di Kantor DPRD Balikpapan, Kalimantan Timur pada Jumat (9/10/2020).

Baca juga: PWI, IJTI Kaltim, dan AJI Balikpapan Mengutuk Tindakan Represif Oknum Polisi terhadap Wartawan

Kejadian itu berawal, saat massa unjuk rasa mencoba menembus barikade kawat berduri dari aparat kepolisian. Guna kembali menduduki gedung DPRD Balikpapan.

Melihat massa tidak lagi kondusif, aparat kemudian membalas dengan tembakan gas air mata guna membubarkan massa. Seketika massa tiba-tiba menjadi semakin tidak kondusif. Bentrokan pun tak dapat terhindarkan. Bahkan lemparan benda-benda keras pun lalu lalang di udara.

Baca Juga  Cegah Terorisme, Mabes Polri Ingin Petakan Masjid, PBNU: Tempat Ibadah Agama Lain Juga
Jasa SMK3 dan ISO

Kombes Pol Turmudi yang berusaha menenangkan massa menjadi korban lemparan benda keras tersebut. Ia pun tumbang dan segera dievakuasi personelnya.
“Iya tadi terkena lemparan. Sementara diperban dulu. Tadi kena benda keras,” kata Turmudi ketika dikonfirmasi Jumat (9/20/2020).

Melihat hal itu terjadi aparat kepolisian pun terus menembakkan gas air mata dan membuat konsentrasi massa pun terpecah. Ada yang mengarah Jalan Jenderal Sudirman. Sebagian besar berlarian ke arah Masjid At Taqwa dan BRI. Hal itu dilakukan guna mengurai massa yang hendak berupaya menduduki gedung DPRD Balikpapan.

“Kantor itu (DPRD) tidak boleh diduduki dan mereka maunya menduduki. Makanya kami bubarkan,” ucapnya.

Baca Juga  Digempur Tembakan Gas Air Mata, Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa Kembali Pecah

Setelah mendapatkan perawatan medis, Turmudi pun langsung kembali keluar untuk membubarkan massa dengan tindakan represif. Agar massa tidak semakin beringas.
“Saya sebagai komandan siap di barisan depan bukan di belakang. Ini risiko di lapangan,” jelasnya.

Lanjut Turmudi, dirinya pun tak mempermasalahkan luka yang dialaminya saat bertugas. “Enggak apa-apa, saya tadi sempat digotong, tapi demi ketertiban, dan semua tetap aman saya di sini,” pungkasnya.

Baca Juga  Kehabisan Cairan Reagen, Mobil PCR Pemkot Bontang Tak Beroperasi Sejak Januari

Massa sebelumnya sempat ditemui Wakil Ketua DPRD Sabaruddin Panrecalle dan Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi. Bahkan pemerintah kota menyatakan mendukung aspirasi menolak Omnibus Law.

Namun pasca pertemuan itu usai, kerusuhan tiba-tiba terjadi. Hal ini dikarenakan massa kesal tidak berhasil kembali menduduki kantor DPRD Balikpapan. Hingga pukul 18.15 Wita petugas kepolisian berusaha membubarkan massa yang telah kabur ke berbagai arah di sekitar Jalan Jendral Sudirman. (*)

Penulis: Muhammad Budi Kurniawan
Editor: Dirhanuddin

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button