
Jakarta, Akurasi.id – Kebakaran besar terjadi di kawasan padat penduduk di Jalan Kemayoran Gempol, Kebon Kosong, Jakarta Pusat, pada Selasa (21/1/2025). Peristiwa yang bermula sekitar pukul 01.20 WIB ini menghanguskan sekitar 543 bangunan dan memaksa ribuan warga mengungsi.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, melaporkan bahwa terdapat 607 Kepala Keluarga (KK) atau 1.797 jiwa yang terdampak. “Posko pengungsian telah didirikan di Mushola Al-Hasanah dan Masjid Baiturrahman,” jelasnya dalam keterangan tertulis.
Kronologi dan Penanganan
Api pertama kali dilaporkan muncul dari salah satu rumah warga. Dugaan sementara, kebakaran ini dipicu oleh korsleting listrik. “Kami akan melakukan penyelidikan lebih lanjut bersama Puslabfor Polri untuk memastikan penyebab pasti kebakaran,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro.
Sebanyak 11 RT terdampak dalam kebakaran ini. “RT 01 hingga RT 11 semuanya mengalami kerusakan akibat kebakaran,” tambah Yohan. Hingga pukul 06.00 WIB, petugas pemadam kebakaran masih melakukan proses pendinginan di lokasi.
Kerugian dan Dampak
Kasudin Gulkarmat Jakarta Pusat, Asril Rizal, menyebutkan bahwa tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa ini. Namun, kerugian material ditaksir mencapai Rp6,3 miliar. “Pendataan masih berlangsung untuk memastikan jumlah kerugian,” ujarnya.
Akses jalan menuju lokasi kebakaran ditutup sementara guna mempermudah proses evakuasi. Polisi dan petugas terkait terus membantu korban serta mengamankan area sekitar. “Kami masih menutup jalan di sekitar lokasi kebakaran untuk mempermudah evakuasi korban maupun barang,” tambah Susatyo.
Penanganan Lanjutan
Hingga saat ini, fokus utama adalah evakuasi dan pendataan lebih lanjut terhadap korban dan kerusakan. Sementara itu, kebutuhan logistik untuk para pengungsi tengah diupayakan melalui posko-posko yang telah didirikan.
Dengan dampak kebakaran yang besar ini, diharapkan langkah antisipasi seperti pemeriksaan instalasi listrik secara berkala dapat digalakkan untuk mencegah peristiwa serupa di masa mendatang.(*)
Penulis: Nicky
Editor: Willy