PeristiwaTrending

Kecelakaan Bus Rombongan SMA Negeri 1 Porong di Tol Pandaan-Malang, 2 Orang Meninggal Dunia

Kontroversi Penggunaan Bus Brimob untuk Rombongan Sekolah

Loading

Pasuruan, Akurasi.id – Sebuah kecelakaan maut terjadi di Jalan Tol KM 72.200 A jurusan Surabaya-Malang pada Sabtu (1/2/2025) siang. Bus milik Pusdik Brimob Watukosek yang mengangkut rombongan siswa SMA Negeri 1 Porong, Sidoarjo, mengalami kecelakaan tunggal setelah menabrak rambu penunjuk arah jenis kupu-kupu di Chevron Purwodadi. Akibatnya, dua orang meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.

Kronologi Kecelakaan

Menurut keterangan AKP Derie Fradesca, Kasatlantas Polres Kabupaten Pasuruan, bus dengan nomor polisi 18567-04 melaju dari arah utara ke selatan. Saat berada di lokasi kejadian, pengemudi diduga kurang konsentrasi hingga menabrak rambu penunjuk arah.

Akibat insiden ini, dua korban dinyatakan meninggal dunia, yaitu Khoirul (60), pengemudi bus yang merupakan purna PNS, serta seorang siswi kelas 12 SMA Negeri 1 Porong bernama Naviri Arimbi Maharani (18). Saat kecelakaan terjadi, pengemudi masih hidup dalam keadaan terjepit kendaraan. Namun, dalam proses evakuasi, korban meninggal dunia.

Baca Juga  Jokowi Tegaskan Transparansi Penanganan Kasus Vina Cirebon

Korban Luka dan Evakuasi

Selain korban meninggal, terdapat 29 penumpang lainnya yang mengalami luka-luka, di mana 19 orang mendapatkan perawatan intensif. Dari jumlah tersebut, 17 orang mengalami luka sedang, satu luka ringan, dan satu lainnya mengalami luka berat. Para korban dirawat di beberapa rumah sakit, salah satunya RSUD Dr. Saiful Anwar Malang dan RS Lawang Medika Malang.

Jasa SMK3 dan ISO

Jenazah pengemudi dan siswi korban kecelakaan telah diserahkan kepada keluarga masing-masing. Jenazah Khoirul dibawa menggunakan ambulans milik Brimob dengan didampingi dua anggota keluarga korban, sementara jenazah Naviri Arimbi Maharani dipulangkan ke Sidoarjo menggunakan ambulans.

Baca Juga  Penuhi 5 Penerbangan Perintis, Kaltim Kebagian APBN Rp19 Miliar, Ini Rutenya

Kontroversi Penggunaan Bus Brimob

Kecelakaan ini menimbulkan pertanyaan terkait status penggunaan bus milik Brimob untuk mengangkut rombongan sekolah. Djoko Setijowarno, pengamat transportasi dan Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, menyoroti penggunaan kendaraan dinas kepolisian untuk kepentingan di luar tugas kepolisian.

“Bus polisi bukan kendaraan umum. Jika ada biaya sewa, harus ada PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak). Saya kira tidak ada itu,” kata Djoko. Ia juga mempertanyakan apakah korban kecelakaan ini akan mendapatkan santunan dari Jasa Raharja, mengingat kendaraan yang digunakan bukanlah kendaraan umum.

Imbauan untuk Masyarakat dalam Menyewa Bus

Djoko juga mengingatkan masyarakat agar lebih bijak dalam memilih bus untuk perjalanan jauh. Ia menekankan pentingnya memilih bus resmi yang memiliki izin operasional, perawatan rutin, serta fasilitas keselamatan seperti alat P3K, palu pemecah kaca, pemadam kebakaran, dan pintu darurat.

Baca Juga  Pengemudi Maut di Lambung Mangkurat Terancam 12 Tahun Penjara, Terbukti Mengemudi di Bawah Pengaruh Narkoba

“Jangan hanya tergiur harga murah. Keselamatan harus menjadi prioritas. Pastikan bus memiliki izin resmi dan lakukan pengecekan di aplikasi Mitra Darat. Selain itu, dalam perjalanan jauh, sebaiknya sopir bus lebih dari satu untuk menghindari kelelahan,” ujar Djoko.

Pihak Sekolah Sempat Melarang Kegiatan

Kepala SMA Negeri 1 Porong, Ropinggi, menyatakan bahwa pihak sekolah sebenarnya sempat melarang kegiatan foto buku tahunan di Malang karena jaraknya yang terlalu jauh serta biaya yang harus ditanggung secara mandiri oleh para siswa.

“Kami sebenarnya sempat melarang kegiatan pengambilan foto buku tahunan ini. Namun, karena jaraknya jauh dan siswa membayar sendiri, akhirnya mereka tetap berangkat,” kata Ropinggi.

Hingga saat ini, kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab pasti kecelakaan serta status penggunaan bus milik Brimob untuk keperluan sekolah.(*)

Penulis: Nicky
Editor: Willy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button