PeristiwaTrending

Kontroversi Silfester Matutina: Dari Perdebatan Panas hingga Tuduhan Penghinaan

Loading

Jakarta, Akurasi.id – Silfester Matutina, Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet) yang dikenal sebagai salah satu relawan setia Presiden Jokowi, kembali menjadi sorotan publik. Dalam sebuah program televisi, Rakyat Bersuara di iNews TV bertajuk “Banyak Drama Jelang Pilkada, Kenapa?” pada Selasa, 3 September 2024, Silfester terlibat debat panas dengan Rocky Gerung, seorang akademisi yang dikenal kritis terhadap pemerintah.

Debat tersebut semakin memanas ketika Silfester mengeluarkan kata-kata kasar. “Kami bukan penjilat, saya ini satu orang yang tidak dapat apa pun dari pemerintah ini, baik jabatan, proyek dan sebagainya, saya seorang usahawan dan saya seorang lawyer,” ujar Silfester dengan nada tinggi. Pernyataannya ini mencerminkan sikap kerasnya terhadap tuduhan bahwa dirinya dan relawannya hanya mencari keuntungan dari pemerintah.

Baca Juga  “Pembentukan MKMK dan Pelaporan Jokowi beserta Keluarganya ke KPK: Tinjauan Proses Hukum Kontroversial”

Tidak hanya kali ini saja Silfester menjadi bahan perbincangan. Beberapa tahun lalu, ia sempat menghebohkan publik dengan menyarankan Presiden Jokowi untuk menjadi Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) ketimbang memimpin partai politik. Usulan ini muncul di tengah isu bahwa Jokowi akan terlibat aktif dalam beberapa opsi partai politik setelah masa jabatannya.

Selain itu, Silfester juga pernah menghadapi kasus hukum serius terkait tuduhannya terhadap mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Pada Mei 2017, keluarga Jusuf Kalla melaporkan Silfester ke Badan Reserse Kriminal Polri. Dalam orasinya di Mabes Polri, Jakarta, Silfester menuduh keluarga Jusuf Kalla melakukan korupsi yang berdampak pada kemiskinan masyarakat di Nusa Tenggara Timur dan Bali. Tuduhan ini membuat keluarga Kalla merasa difitnah, khususnya terkait isu penggunaan agama untuk memenangkan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.

Baca Juga  Titi Anggraini Jelaskan Aturan Pemilu Ulang Jika Calon Tunggal Kalah dalam Pilkada 2024
Jasa SMK3 dan ISO

Akibat tuduhan tersebut, Silfester Matutina dinyatakan bersalah oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia dan dijatuhi hukuman pidana penjara selama satu tahun dan enam bulan. Meski demikian, hukuman ini tidak menyurutkan langkahnya dalam dunia politik. Silfester tetap aktif mendukung Jokowi dan bahkan ikut berpartisipasi dalam mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dengan menjadi Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) mereka.

Baca Juga  Jumlah Perempuan Sedikit, Kini Ada 6.955 Lelaki di Bontang Terancam Menjomblo

Lahir di Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur pada 19 Juni 1971, Silfester Matutina adalah sosok yang kontroversial dan berani menyuarakan pendapatnya. Dukungan dan kesetiaannya pada Jokowi serta keterlibatannya dalam berbagai aktivitas politik menunjukkan komitmennya yang kuat terhadap agenda politik yang diyakininya. Namun, sikapnya yang blak-blakan dan kontroversial sering kali menimbulkan perdebatan dan bahkan permasalahan hukum.(*)

Penulis: Nicky
Editor: Willy

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button