
Pekalongan, Akurasi.id – Bencana tanah longsor yang melanda Kabupaten Pekalongan pada Senin (20/1/2025) petang terus memakan perhatian publik. Di tengah duka mendalam, sejumlah keluarga korban terus mendatangi posko pencarian, berharap adanya kabar tentang keberadaan anggota keluarga yang hilang.
Hendro, salah seorang warga, mengungkapkan kesedihannya saat mencari tiga rekannya yang hilang sejak Senin petang. “Ini di sini ada rekan kita yang bernama Joni sudah ditemukan jenazahnya, dan masih ada dua lagi yang belum ditemukan,” katanya. Kontak terakhir yang dilakukan Hendro dengan rekannya terjadi sekitar pukul 17.30 WIB di Allo Kafe, sebelum komunikasi terputus.
Brimob Polri Turun Tangan
Korps Brimob Polri bergerak cepat menangani dampak bencana di Pekalongan, Grobogan, hingga Kendal. Wakil Komandan Korps Brimob (Wadankorbrimob) Irjen Pol. Ramdani Hidayat menyebutkan, sebanyak 50 personel dikerahkan untuk membantu evakuasi korban dan menangani banjir di Kecamatan Wonokerto akibat jebolnya tanggul Sungai Pecongan. Mereka bekerja sama dengan pemangku kepentingan membangun tanggul sementara menggunakan pasir yang dimasukkan ke dalam karung.
Di Desa Kesimpar, Petungkriyono, 152 personel Brimob dikerahkan untuk membantu pencarian korban longsor. “Dalam proses pencarian, berhasil ditemukan satu jenazah korban longsor,” ujar Ramdani. Sementara itu, di Grobogan, 30 personel membantu menangani banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Tuntang di Desa Papanrejo, sementara 12 personel dikerahkan di Kendal untuk patroli rumah warga yang terdampak banjir.
Dapur Lapangan untuk Korban Banjir
Brimob juga mendirikan dapur lapangan di Balai Desa Kebonagung, Demak, untuk menyediakan konsumsi bagi korban banjir yang mencapai 9.117 jiwa. “Dapur lapangan ini menghasilkan 2.000 bungkus makanan yang didistribusikan kepada warga terdampak,” kata Ramdani.
Selain itu, Brimob menyiagakan tim SAR di setiap kompi jajaran Mako Satbrimob Polda Jateng untuk deteksi dini wilayah rawan bencana.
Puing dan Kendaraan Ditemukan
Proses pencarian korban di area persawahan sekitar rumah Sekretaris Desa Kesimpar terus dilakukan. Lokasi yang sebelumnya area persawahan kini dipenuhi puing-puing bangunan rumah, mobil, dan motor yang tersapu longsor. Suyatno (70), salah satu warga, mengatakan, “Area itu persawahan warga. Kalau ada puing-puing rumah, ada mobil sama motor, itu keseret dari atas.”
Budiartono (45), warga lainnya, juga tengah mencari saudaranya yang hilang. “Warga yang saat itu berteduh di rumah Pak Carik (Sekdes) cukup banyak, terjadinya longsor keseret ke area sini,” ujarnya. Ia berharap semua korban segera ditemukan.
Pencarian korban longsor ini menjadi bukti solidaritas antara masyarakat dan tim gabungan. Meski sulit, semangat dan harapan untuk menemukan korban tetap menyala.(*)
Penulis: Nicky
Editor: Willy