Trending

Pemkot Samarinda Bakal Beli GeNose untuk Skrining Covid-19, Jaang Terbang ke Jogja

Loading

Pemkot Samarinda Bakal Beli GeNose untuk Skrining Covid-19, Jaang Terbang ke Jogja
Kondisi jalan di Samarinda yang sempat melakukan pembatasan aktivitas. (Muhammad Budi Kurniawan/Akurasi.id)

Pemerintah Kota Samarinda berencana membeli GeNose untuk Skrining Covid-19 di Kota Tepian.

Akurasi.id, Samarinda – Ketika 2 hari penetapan “Kaltim Steril” berlangsung, Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang tak tampak terlihat di Kota Tepian.

Ke mana Wali Kota dua periode itu?

Rupanya, Syaharie Jaang tengah berada di luar kota. Tepatnya di Yogyakarta.

Jasa SMK3 dan ISO

Hal ini disampaikan Asisten I Pemkot Samarinda Tejo Sutarnoto.

“Terakhir kunjungan kerja ke Jogja dalam rangka menindaklanjuti perkembangan Covid yang cukup tinggi. Kami dari kemarin mau ke sana rencana mau membeli alat GeNose itu. Yang dibuat tim UGM. Dalam rangka mempercepat skrining di masyarakat,” ucap Tejo saat di hubungi Senin (8/2/2021).

Ia menerangkan, saat ini kasus Covid di Kaltim khususnya Samarinda, sangat menghawatirkan, lantaran kasus penambahan yang kian hari semakin meninggi. Dan alasan itulah yang membuat Jaang pergi ke Kota Gudeg.

Baca Juga  Usai Divaksin Booster, Seorang Dokter di Sulsel Meninggal, Diketahui Punya Riwayat Hipertensi

“Untuk kesehatan masyarakat Samarinda juga. Bukan jalan-jalan, tidak. Kalau semuanya tes antigen, PCR, kan biayanya mahal. Kalau GeNose ini, hanya 15 detik sudah bisa diketahui dan hanya berbiaya Rp 20 ribu saja,” ungkapnya.

“Jadi bukan menghindari tanggung jawab, tentang lockdown,” tambahnya.

Menanggapi keluhan masyarakat terkait pembatasan akses, ia menjelaskan bahwa hal itu sudah yang paling tepat.

“Kemarin kan sudah jalan tidak masalah. Masyarakat sudah patuh dan taat, hampir 80 persen tempat-tempat usaha bisnis tutup. Baik mal, pasar tutup. Hanya beberapa persen yang nekat berjualan. Terutama Pasar Segiri dan Pasar Pagi, itu pun sudah kita kunjungi berikan pengarahan, oleh dandim, korem, supaya taat Prokes,” paparnya.

Iya juga menyebut kebijakan Gubernur Kaltim terkait “Kaltim Steril” dianggap sukses dilakukan, walaupun ada sebagian masyarakat yang masih nekat keluar rumah.

“Sabtu itu kan sepi pagi. Nah Minggu itu ada yang keluar tapi tidak seberapa. Bisa dikatakan sukses,” ucapnya.

Lebih lanjut, ia menerangkan, terkait UMKM yang mengalami kerugian akibat penutupan selama dua hari. Ia meminta mereka untuk memaklumi.

Baca Juga  Begini Tahapan Partai Demokrat Mengusung Calon di Pilkada

“Ya kita menyadari kondisi itu. Siapa pun punya usaha itu pasti mengeluhkan. Termasuk pengelola mal besar dan yang lain-lain semuanya tutup, tentu juga dari sisi bisnis rugi,” ujarnya.

“Tapi bagaimanapun instruksi bukan hanya dari pak Gubernur, dari pak Presiden pun ada. Karena Kaltim masuk 4 besar. Itulah harapannya penyebaran Covid-19 itu menurun,” tutupnya. (*)

Penulis: Muhammad Budi Kurniawan
Editor: Rachman Wahid

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button