Pria Berinisial IJ Menyandera Anak di Pos Polisi, Polisi Berhasil Selamatkan Korban
Proses Negosiasi dan Penyelamatan Korban

Jakarta Selatan, 28 Oktober 2024, Akurasi.id – Seorang pria berinisial IJ (54) ditangkap setelah menyandera anak perempuan berusia empat tahun, S, di pos polisi dekat Pejaten Village, Jakarta Selatan. Kejadian dramatis ini menarik perhatian masyarakat dan pihak kepolisian, yang melakukan negosiasi untuk menyelamatkan korban.
Kronologi Kejadian
Sekitar pukul 10.00 WIB, Kompol Yunita Rungkat beserta anggotanya yang sedang melakukan patroli di wilayah Pejaten mendapati kerumunan masyarakat. Setelah memeriksa situasi, Yunita menemukan IJ mengancam S dengan pisau di lehernya. Keadaan ini memicu laporan segera ke Polres Metro Jakarta Selatan, yang mengerahkan petugas untuk menangani situasi tersebut.
Selama negosiasi, pelaku meminta kendaraan jenis Avanza untuk melarikan diri. Meskipun banyak mobil melintas, tidak ada yang berhenti. Akhirnya, Yunita berhasil menghentikan mobil sedan Camry berpelat dinas TNI yang dapat membantu dalam situasi ini.
Motif Penyanderaan
Menurut keterangan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, pelaku menjadikan anak tersebut sebagai tameng untuk melindungi dirinya dari halusinasi akibat penyalahgunaan narkoba. IJ diketahui positif menggunakan sabu, yang membuatnya merasa dikejar orang. “Dia berhalusinasi bahwa dia dikejar orang. Dengan ada anak kecil, dia tidak jadi dikejar orang,” jelas Ade.
Penyelamatan Korban
Setelah berhasil membujuk IJ keluar dari pos polisi, anggota polisi dan TNI segera melumpuhkan pelaku yang masih menodongkan pisau kepada S. Petugas berhasil menangkap IJ tanpa melukai anak tersebut. Korban dibawa ke RS JMC Kalibata untuk mendapatkan perawatan, sementara IJ dibawa ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Beruntung, S hanya mengalami luka kecil di dagu dan sedikit lebam di kaki, tanpa adanya luka serius. Kompol Yunita menyatakan, “Korban alhamdulillah nggak kenapa-kenapa.”
Kejadian ini mengundang reaksi cepat dari warga sekitar. Banyak yang menyaksikan insiden tersebut dan mengungkapkan keprihatinan atas situasi yang membahayakan nyawa seorang anak. Salah seorang saksi, Roy (33), menceritakan bahwa IJ terlihat gelisah dan mengancam warga agar tidak mendekat. “Setelah itu, polisi datang dan coba menyelamatkan bocah,” ungkapnya.
Kejadian penyanderaan ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan tindakan cepat dari pihak berwenang dalam situasi berbahaya. Polisi dan TNI berkolaborasi dengan baik dalam menyelamatkan S, menunjukkan profesionalisme dan dedikasi mereka terhadap keselamatan masyarakat.(*)
Penulis: Nicky
Editor: Willy