Akurasi.id – Hari bahagia yang seharusnya menjadi momen spesial bagi Tsaniyya Asmara Sutjipto (26) berubah menjadi kisah memilukan. Calon suaminya, berinisial RAS (26), menghilang pada hari pernikahan yang digelar pada Minggu, 29 Desember 2024, setelah sebelumnya diketahui menghamili perempuan lain.
Masalah ini bermula ketika keluarga Tsaniyya menggelar pengajian pada Kamis, 26 Desember 2024. RAS yang diharapkan hadir untuk mengikuti tradisi menjelang pernikahan tidak datang dengan alasan pekerjaan. Namun, upaya Tsaniyya untuk menghubungi calon suaminya sia-sia.
“Ketika itu dia alasan di kantor, tapi dihubungi enggak bisa,” ungkap Tsaniyya saat ditemui di rumahnya, Jumat (10/1/2025).
Kabar Mengejutkan di Rumah Calon Suami
Kecewa dengan sikap RAS, Tsaniyya akhirnya memutuskan mengunjungi rumahnya. Di sana, ia terkejut mengetahui bahwa RAS telah menghamili wanita lain. Situasi memanas setelah keluarga perempuan yang dihamili RAS tidak menerima rencana pernikahan tersebut. Meski demikian, kedua keluarga sepakat untuk tetap melanjutkan pernikahan.
Namun, pada hari pernikahan, RAS menghilang. Keluarganya menyebut bahwa RAS pergi sejak malam sebelumnya setelah pamit membeli nasi goreng dan tidak kembali.
“Saya masih berharap dia datang tepat waktu untuk ijab kabul. Tapi, sampai KUA datang, dia tidak ada. Saya hanya bisa menangis,” ujar Tsaniyya.
Sepupu Temani Tsaniyya di Pelaminan
Di tengah suasana haru, sepupu laki-laki Tsaniyya, Wahyu Yoga (22), maju untuk menemani Tsaniyya di atas pelaminan. Hal ini dilakukan untuk menjaga kehormatan keluarga dan memberikan dukungan kepada Tsaniyya yang berusaha tetap kuat.
“Karena di keluarga saya cewek semua, sepupu laki ya dia saja. Akhirnya dia bilang, ‘Aku saja kak di pelaminan’,” ucap Tsaniyya dengan mata berkaca-kaca.
Resepsi tetap dilanjutkan karena undangan telah disebar, dan semua persiapan telah selesai. Para tamu yang hadir pun mempertanyakan keberadaan mempelai pria, namun Tsaniyya menjelaskan situasi yang sebenarnya.
Tawaran Uang Kompensasi dari Calon Suami
Beberapa hari setelah kejadian, RAS mendatangi rumah Tsaniyya, bukan untuk meminta maaf, melainkan menawarkan uang kompensasi sebesar Rp 75 juta agar masalah dianggap selesai.
“Dia datang tanpa rasa bersalah, hanya menawarkan uang. Keluarga saya tentu menolak karena ini bukan sekadar masalah uang, tapi harga diri dan rasa malu keluarga kami,” tegas Tsaniyya.
Meski hatinya hancur, Tsaniyya berusaha bangkit dari peristiwa ini. Ia berharap kisahnya bisa menjadi pelajaran bagi banyak orang. “Semoga ada laki-laki yang lebih baik untuk saya. Saya tidak menutup diri untuk masa depan yang lebih bahagia,” ujarnya.
Kisah ini menjadi perhatian publik dan viral di media sosial, diiringi doa dan dukungan dari masyarakat untuk Tsaniyya agar tetap tegar menghadapi cobaan.(*)
Penulis: Nicky
Editor: Willy