Jakarta, Akurasi.id – PT Pindad (Persero) mengonfirmasi kesiapan mereka untuk memproduksi kendaraan operasional Maung bagi para menteri sesuai instruksi Presiden Prabowo Subianto. Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose, menegaskan bahwa fasilitas dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendukung produksi Maung telah disiapkan. “Kami sudah memulai produksi dan hasilnya sudah ada dan digunakan,” ujar Mose saat dikonfirmasi di Jakarta.
Meskipun jumlah unit Maung yang akan disediakan untuk jajaran menteri Kabinet Merah Putih belum diungkapkan, Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu menyatakan bahwa Presiden Prabowo akan memfasilitasi penggunaan mobil Maung sebagai kendaraan dinas bagi seluruh pejabat eselon 1. Dalam sebuah acara di Universitas Gadjah Mada (UGM), Anggito mengungkapkan, “Minggu depan saya akan pakai mobil Maung itu, mobilnya Pindad.”
Langkah ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo untuk menghilangkan penggunaan mobil impor sebagai kendaraan dinas. “Pak Prabowo sudah bilang, minggu depan tidak ada lagi barang impor untuk mobil eselon 1 sama menteri, luar biasa,” tegas Anggito. Menurutnya, Maung dirancang oleh Profesor Sigit Puji Santosa dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan 70 persen komponen yang berasal dari dalam negeri.
Maung adalah kendaraan taktis ringan 4×4 yang dirancang untuk mendukung operasi pertempuran jarak dekat dan menjelajahi medan yang sulit. Kendaraan ini memiliki kecepatan maksimum 120 km/jam, transmisi manual 6-percepatan, dan jangkauan hingga 800 km. Maung juga dapat dilengkapi dengan berbagai perlengkapan militer, termasuk braket senjata dan perangkat GPS.
Kementerian Keuangan kemudian mengklarifikasi pernyataan Anggito, menegaskan bahwa penyampaian tersebut bukanlah perencanaan resmi, melainkan contoh penggunaan produk dalam negeri. Dalam siaran persnya, Kemenkeu menekankan pentingnya mendukung industri dalam negeri. “Pernyataan tersebut disampaikan bukan dalam rangka sebagai perencanaan, namun sebagai semangat untuk memperkuat industri dalam negeri,” tulis Kemenkeu.
Sejalan dengan arahan Presiden Prabowo, yang juga menggunakan Maung sebagai kendaraan dinas, PT Pindad berharap mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah dalam pengadaan mobil dinas ini. Mose menambahkan, “Kami masih menunggu aturan atau tata cara pengadaannya dari masing-masing kementerian.”
Maung yang akan digunakan oleh para pejabat kementerian diharapkan menggantikan kendaraan impor seperti Toyota Alphard. Dengan berbagai varian yang ditawarkan, termasuk Maung MV3 Komando dan Maung MV3 Jelajah, PT Pindad optimis dapat memenuhi kebutuhan kendaraan dinas yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.(*)
Penulis: Nicky
Editor: Willy