Satu Keluarga di Berau Jadi PDP Usai Temukan Gejala Corona Pada Suami yang Ikuti Ijtima Ulama


Akurasi.id, Samarinda – Sebuah keluarga di Kabupaten Berau ditetapkan Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) corona, Sabtu (11/4/20) hari ini. Hal itu menyusul, salah seorang kerabat keluarganya juga ditetapkan PDP corona.
baca juga: Jaang Ungkap Alasan di Balik Sikap Pasien Corona Mengamuk Saat Diminta Diisolasi di Rumah Sakit
Sebelum dinyatakan PDP corona, pasien tersebut diketahui sempat melakukan perjalanan sebagai peserta kegiatan Ijtima Ulama Dunia di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), 19 Maret 2020 lalu.
Seiring dengan telah ditetapkan yang bersangkutan PDP corona, Dinkes Berau dan Dinkes Kaltim juga memutuskan memasukkan keluarga pasien dalam daftar DPD, karena dianggap memiliki kontak erat dengan pasien.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kaltim, Andi Muhammad Ishak mengatakan, pasien ini berusia 52 tahun dan merupakan peserta Ijtima Ulama di Gowa. Sekembalinya dari Gowa, pasien mengeluhkan sakit batuk dan demam, sehingga ditetapkan sebagai PDP corona.
“Dari hasil foto thorax, dalam tubuh pasien ditemukan adanya pneumonia,” ungkap Andi dalam video telekonferensinya, Sabtu (11/4/20).
Pasca itu ditemukan, sambung Andi, pihaknya langsung melakukan tracing. Hasilnya, ada 6 orang merupakan anggota keluarga dari pasien yang berkontak erat karena satu atap rumah dengan bersangkutan. Dari hasil pemeriksaan, keenam orang itu juga mengeluhkan batuk dan hasil foto thorax ditemukan gambaran pneumonia.
“Dari keenam orang tersebut merupakan istri dan anak dari yang bersangkutan, saat diperiksa oleh Dinas Kesehatan Berau, semuanya mengalami gejala yang sama,” ungkapnya.
Saat ini, satu keluarga yang telah ditetapkan sebagai PDP corona itu, kini tengah menjalani masa isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Rivai Berau.
“Kondisi ketujuh PDP saat ini masih terus dipantau oleh tim medis di rumah sakit, dan contoh Swab-nya telah dikirim ke BBLK Surabaya,” tuturnya.
Andi menambahkan, saat ini pihaknya masih berupaya melacak dan mendata para peserta Ijtima Ulama yang lain. Lantaran, jumlah mereka yang belum terdata kemungkinan masih cukup banyak.
“Saat ini Dinkes Kaltim sudah mendapatkan data ada 653 orang, dan yang sudah ditetapkan sebagai ODP (orang dalam pengawasan) sebanyak 147 kasus, PDP sebanyak 27 kasus, OTG (orang tanpa gejala) 9 kasus, dan yang terkonfirmasi positif 7 kasus,” imbuhnya.
Pada Sabtu ini, terdapat satu kasus PDP lainnya berasal Kutai Timur (Kutim). Se-Kaltim, total PDP corona hingga 11 Maret 2020 sudah mencapai sebanyak 262 Kasus.
“PDP asal Kutim merupakan laki-laki berusia 42 tahun, dirinya juga merupakan peserta Ijtima Ulama, dengan keluhan batuk dan demam. Saat ini dia melakukan isolasi mandiri di rumahnya,” pungkas dia. (*)
Penulis: Muhammad Budi Kurniawan
Editor: Dirhanuddin