
Tuban, Akurasi.id – Laga lanjutan babak 8 besar Liga 2 antara Persela Lamongan melawan Persijap Jepara di Stadion Bumi Wali Tuban Sport Center berakhir ricuh pada Senin (18/2/2025). Suporter yang kecewa dengan hasil pertandingan melakukan perusakan fasilitas stadion hingga laga dihentikan pada menit ke-78.
Kericuhan bermula saat Persela Lamongan tertinggal 0-1 dari Persijap setelah gol yang dicetak oleh Rosalvo Candido Rosa pada menit ke-37. Tak hanya itu, tim berjuluk Laskar Joko Tingkir juga harus bermain dengan 10 pemain. Kekecewaan suporter pun memuncak dengan menyalakan flare, yang menyebabkan asap pekat menyelimuti stadion. Beberapa suporter kemudian masuk ke lapangan dan melakukan perusakan terhadap fasilitas stadion.
Presiden Persela Lamongan, Fariz Julinar Maurisal, menanggapi insiden ini dengan menegaskan bahwa pihaknya siap bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi. Ia memahami kekecewaan suporter yang memiliki harapan besar agar Persela bisa promosi ke Liga 1.
“Ada harapan yang begitu tinggi dari para suporter agar Persela kembali ke Liga 1, tetapi hasilnya belum berpihak pada kami. Untuk kerusakan yang terjadi, kami akan bertanggung jawab,” ujar Fariz pada Selasa (19/2/2025).
Fariz juga menyatakan bahwa ia tidak akan kapok untuk terus mengelola Persela, asalkan suporter bisa belajar dari insiden ini.
“Dari kekalahan ini, kita semua harus belajar bagaimana memberi dukungan kepada tim dengan lebih dewasa,” imbuhnya.
Kapolres Tuban, AKBP Oskar Syamsudin, memastikan bahwa insiden kericuhan hanya terjadi di dalam stadion dan tidak sampai meluas ke luar area pertandingan. Ia juga menegaskan bahwa tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
“Tidak ada korban jiwa, tetapi sejumlah fasilitas stadion mengalami kerusakan. Kami telah berkoordinasi dengan manajemen Persela dan Pemkab Tuban terkait langkah selanjutnya,” ujar Oskar.
Kericuhan ini menjadi sorotan dalam perjalanan Persela di Liga 2, mengingat dalam dua musim terakhir, tim ini selalu gagal melangkah lebih jauh di babak 12 besar maupun 8 besar. Manajemen Persela berharap kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk mendukung tim secara positif tanpa merugikan fasilitas stadion maupun jalannya pertandingan.(*)
Penulis: Nicky
Editor: Willy