
Akurasi.id – Bencana longsor kembali melanda Desa Kasimpar, Petungkriyono, Pekalongan, Jawa Tengah, pada Senin (21/1/2025). Salah satu lokasi terdampak adalah Allo Coffee Empire, sebuah kafe populer yang menjadi tempat berlindung warga saat hujan deras mengguyur selama tiga jam.
Kronologi Kejadian
Video suasana sebelum longsor menjadi viral di media sosial. Dalam rekaman, terlihat hujan deras tidak kunjung reda dan suasana gelap di sekitar kafe. Salah satu korban meninggal, Revalina (19), dilaporkan terbawa longsor saat sedang menikmati makanan bersama ibunya, Watmi.
Watmi yang selamat menjelaskan detik-detik kejadian tersebut. “Tiba-tiba banjir dan longsor datang. Saya terlempar, sedangkan anak saya terbawa longsor,” ungkapnya. Saat ini, Watmi dirawat bersama 12 korban luka lainnya di Puskesmas Petungkriyono.
Pengelola kafe, Didik Setyawan, mengaku sempat melihat aliran air deras dari belakang kafe sebelum longsor terjadi. “Saya keluar untuk mengecek saluran air, tiba-tiba longsor datang. Saya langsung lari ke persawahan bersama teman,” ujarnya.
Jumlah Korban dan Kendala Pencarian
Data sementara mencatat 22 orang meninggal dunia, sementara empat lainnya dilaporkan hilang. Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian di beberapa titik, termasuk di sekitar rumah Sekretaris Desa dan area Allo Coffee Empire.
Komandan Distrik Militer (Dandim) 0710/Pekalongan, Letkol Inf Rizky A, mengungkapkan bahwa longsor serupa pernah terjadi tiga tahun lalu di lokasi yang sama, namun tidak memakan korban jiwa karena kawasan tersebut belum banyak dibangun. “Kini sudah ada kafe, rumah, homestay, dan pemancingan di lokasi tersebut,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, jumlah korban bisa lebih banyak jika bencana terjadi di akhir pekan saat area tersebut lebih ramai oleh pengunjung.
Tantangan Penanganan
Proses pembersihan material longsor terhambat oleh cuaca buruk dan sulitnya alat berat memasuki lokasi. Namun, dua backhoe telah siap beroperasi, dan tambahan alat berat akan segera dikirimkan.
Tim SAR terus berupaya maksimal dalam pencarian korban hilang dan berharap tidak ada laporan tambahan mengenai kerabat yang hilang.
Tragedi ini menjadi pengingat pentingnya perencanaan pembangunan yang memperhatikan risiko bencana, terutama di kawasan rawan longsor. Warga diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang selama masa penanganan bencana ini.(*)
Penulis: Nicky
Editor: Willy