
Denpasar, Bali, Akurasi.id – Bencana tanah longsor melanda dua wilayah di Bali, yakni Kabupaten Klungkung dan Kota Denpasar, pada Minggu (19/1/2025) dan Senin (20/1/2025). Tragedi ini merenggut sembilan nyawa dan mengakibatkan sejumlah korban luka. Tim SAR gabungan terus berupaya mencari korban yang sempat dinyatakan hilang.
Longsor di Klungkung: Empat Korban Jiwa
Kejadian pertama terjadi di Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, pada Minggu (19/1), sekitar pukul 18.00 WITA. Sebuah pondok tertimpa bebatuan besar, menewaskan empat orang. Selain itu, satu korban masih dalam pencarian, sementara empat lainnya mengalami luka berat dan membutuhkan perawatan intensif.
Pencarian korban yang sempat dihentikan karena cuaca buruk dan medan yang curam kembali dilanjutkan pada Senin (20/1), berhasil menemukan satu korban tambahan. Total korban meninggal akibat longsor di Klungkung mencapai empat orang.
Longsor di Denpasar: Lima Korban Tewas
Tragedi berikutnya terjadi di Kelurahan Ubung, Kota Denpasar, pada Senin (20/1) sekitar pukul 07.30 WITA. Longsor menimpa sebuah rumah kos di Jalan Kendedes. Lima orang tewas, yakni Sarif (55), Kresno (55), Didik (23), Dwi (23), dan Wito (50). Tiga penghuni lainnya berhasil selamat, yaitu Frengki, Viki Fernando, dan Rokim.
Salah satu korban selamat, Viki Fernando, mengungkapkan bahwa saat kejadian, ia sedang bersiap berangkat kerja. “Saya tertimpa material longsor, tapi berhasil menyelamatkan diri lewat celah-celah reruntuhan,” ujarnya.
Kisah Haru di Balik Tragedi
Sumini, salah satu anggota keluarga korban di Denpasar, mengenang momen terakhir bersama Sarif dan Kresno. “Mereka baru saja mampir ke rumah saya untuk mengantar gas. Kami sempat minum kopi bersama sebelum mereka pamit,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca di RSUP Prof IGNG Ngoerah Denpasar.
Keluarga korban kini tengah menunggu penyerahan jenazah untuk dipulangkan ke kampung halaman mereka di Magetan, Jawa Timur. Di sana, keluarga lain telah mempersiapkan prosesi pemakaman.
Upaya Penanganan dan Evakuasi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa tim gabungan dari BPBD, Basarnas, TNI, Polri, PMI, dan warga setempat terlibat dalam proses evakuasi dan pencarian korban. Namun, faktor cuaca dan risiko longsor susulan menjadi tantangan besar dalam upaya ini.
“Kami terus berupaya mengevakuasi korban dan meminimalkan risiko di area terdampak,” ujar Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Abdul Muhari.
Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di wilayah rawan longsor. Curah hujan yang tinggi di Bali meningkatkan risiko bencana serupa. Pemerintah daerah diminta untuk segera menyediakan tempat pengungsian bagi warga yang tinggal di area berisiko tinggi.(*)
Penulis: Nicky
Editor: Willy