Akurasi.id, Garut – MA, seorang mantan guru honorer asal Garut, diamankan polisi lantaran nekat membakar sekolah tempat mengajarnya dulu. Pria tersebut membakar sekolah lantaran gaji tak dibayar.
MA ditangkap polisi pada Minggu (16/1) atau dua hari usai peristiwa kebakaran di SMPN 1 Cikelet. MA teridentifikasi sebagai pelaku usai polisi mendapat barang bukti rekaman kamera CCTV di dekat tempat kejadian.
“Pelaku ini mantan guru honorer di sekolah tersebut,” ujar Kasat Reskrim Polres Garut AKP Dede Sopandi, Selasa (25/1/2022).
MA diketahui merupakan mantan guru honorer yang mengajar mata pelajaran Fisika di sekolah tersebut pada periode 1996-1998. Dede menjelaskan, menurut pengakuan MA, alasan membakar sekolah itu lantaran sakit hati gegara gaji tak dibayar selama dua tahun.
“Dimana pihak sekolah saat itu tidak memberikan upah sebesar Rp 6 juta,” kata Dede.
Sakit hati itu yang melatarbelakangi MA berbuat nekat. MA sempat mendatangi pihak sekolah beberapa kali, namun dia tak mendapatkan haknya hingga kini.
MA murka. Dia kemudian membakar SMP 1 Cikelet pada Jumat (14/1) siang, pukul 11.00 WIB. Eks guru tersebut membakar beberapa pintu sekolah menggunakan minyak bensin yang disulut kertas berapi.
Kejadian kebakaran itu cepat diketahui warga. Api pun tidak menjalar dan langsung dipadamkan. Kobaran api hanya membakar beberapa pintu kelas di SMPN 1 Cikelet.
Guru Cerdas hingga Banyak hadapi Cobaan
Tersirat banyak kisah pilu dalam diri pria yang kini mendekam di balik jeruji besi itu.
Munir nekat membakar SMPN 1 Cikelet yang berlokasi di Kecamatan Cikelet, Garut pada Jumat (14/1) lalu. Usut punya usut, Munir nekat melakukan aksi pembakaran lantaran sakit hati.
Kasat Reskrim Polres Garut AKP Dede Sopandi mengatakan, Munir merupakan mantan guru honorer di sekolah tersebut yang berdinas tahun 1996 hingga 1998 silam. Rasa sakit hati yang dirasa Munir muncul saat gajinya selama mengajar tak dibayar.
“Tersangka ini pernah tidak diberikan haknya sebagai tenaga honorer di periode 96-98 di SMPN 1 Cikelet tersebut,” kata Dede kepada wartawan, Selasa (25/1/2022).
Dikatakan Dede, Munir sempat mendatangi sekolah untuk mengklarifikasi tersebut. Namun hingga detik ini gajinya tak pernah dibayar. “Niatnya uang itu dipakai untuk biaya menikah,” katanya.
Kisah pilu mantan guru fisika berusia 53 tahun tersebut tak hanya itu. Jauh sebelum itu, Munir banyak mengalami masa suram dalam hidupnya. Hal tersebut diungkap SI (40) kerabat dekat Munir.
Diceritakan SI, Munir merupakan pria jenius. Dia merupakan lulusan salah satu SMA favorit di Garut. Setelah lulus dari SMA, dia melanjutkan kuliah di IKIP Bandung tahun 1988 dan mengambil jurusan matematika.
“Semester dua dia drop out karena tak mampu biayai kuliah dan sehari-hari,” katanya.
Tak lama setelah itu, seingat SI, Munir ditinggal sang ibu yang meninggal dunia. Kemudian dia juga ditinggal ayahnya yang meninggal. “Bisa dibayangkan bagaimana hancurnya dia,” kata SI.
Sejak saat itu, kehidupan Munir tak menentu. Ditambah lagi, gajinya tak dibayar oleh pihak sekolah. Tekanan mental yang bertubi-tubi diduga menyebabkan kesehatan jiwanya terganggu.
“Dia ini orangnya cerdas,” tutup SI. (*)
Sumber: Detik.com
Editor: Redaksi Akurasi.id