Trending

Virus Corona Ancam Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Kaltim

Loading

Virus Corona Kaltim
Kepala Perwakilan BI Kaltim, Tutuk SH Cahyono, saat bertemu awak media. (Dirhan/Akurasi.id)

Akurasi.id, Samarinda – Kasus virus corona yang melanda Kota Wuhan, Tiongkok, tidak hanya berdampak bagi lumpuhnya ekonomi dan aktivitas masyarakat di wilayah itu, tetapi juga ikut berimbas ke negara lainnya. Tidak terkecuali Indonesia, khususnya Kalimantan Timur (Kaltim).

Baca juga:Dampak Corona, Peminat Buah Impor Asal Tiongkok Turun, Masyarakat Beralih ke Buah Lokal

Meski dampaknya tidak dalam bentuk penyebaran virus atau adanya warga Kaltim yang terjangkit corona, tetapi merebaknya penyakit tersebut ternyata membuat kunjungan wisatawan asing ke Tanah Benua Etam –sebutan Kaltim- mengalami penurunan.

Hal itu diakui Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kaltim, Tutuk SH Cahyono saat bertemu awak media di salah satu rumah makan di Samarinda, Jumat (7/2/20) siang.

Jasa SMK3 dan ISO

Kepada awak jurnalis, jika harus disebutkan dampak yang paling terasa dari virus corona yang terjadi di Wuhan untuk Kaltim, yakni menurunnya angka wisatawan mancanegara yang bertandang ke Kaltim. Tidak terkecuali dari masyarakat Tiongkok itu sendiri.

Baca Juga  Ketika Isran Keluhkan Jalan Daerah Rusak Bagai Ombak Laut Pasifik Akibat Tambang Ilegal Merajalela

Pertimbangannya cukup jelas. Saat ini, Pemerintah Indonesia telah membatasi bahkan menghentikan aktivitas penerbangan ke sejumlah kota di Tiongkok. Otomatis, wisatawan yang selama ini berasal dari negeri tirai bambu itu tidak ada yang bisa berkunjung ke Tanah Air, termasuk Kaltim.

“Dampak pariwisata yang akan paling terasa. Pembatasan penerbangan sekarang bukan hanya yang ke China, tetapi juga ke negara lainnya. Khusus untuk China bahkan sudah dihentikan penerbangannya,” kata Tutuk.

Baca Juga  Asrama Atlet Kaltim Jadi Tempat Isoter, Renovasi Rampung Akhir September, Jauhar Harap Tak Perlu Digunakan

Kendati dari sisi presentasi, untuk wisatawan asal Tiongkok memang lebih sedikit jika dibandingkan negara lainnya. Sehingga dampak langsungnya mungkin tidak akan terlalu dirasakan. Hanya saja, merebaknya virus corona telah membuat banyak negara menjadi khawatir. Utamanya negara yang selama ini jadi kota transit. Contohnya Singapura, Thailand, Vietnam, Malaysia, dan beberapa negera lainnya.

“Wisatawan dari China memang sangat kecil. Jadi belum begitu akan terlalu berpengaruh. Tapai kalau vaksin tidak segera ditemukan, tentunya untuk jangka panjang akan berpengaruh terhadap ekonomi Kaltim,” tuturnya.

Dari sisi produk ekspor makanan, CPO, atau kegiatan ekspor batu bara ke Tiongkok, Tutuk meyakini, tidak akan begitu terlalu berpengaruh untuk Kaltim. Karena semua produk itu sifatnya dibutuhkan oleh Tiongkok. Selain itu, produk itu tidak berkaitan dengan virus corona.

Baca Juga  Remaja di Aceh Hamili Kakak hingga Melahirkan, Ini Penyebabnya?

iklan-mahyunadi-MAJU-KUTIM-JAYA

“Kalau untuk makan, CPO, dan lainnya masih belum begitu berdampak. Karena itu sifatnya dibutuhkan. Sama halnya dengan batu bara, ekspornya tetap ada dan dilanjutkan. Karena kebutuhan batu bara itu untuk listrik,” tegasnya.

Jika pun ada dampak yang dapat dirasakan dari merebaknya virus corona itu yakni kerja sama di bidang ketenagakerjaan. Karena ada kekhawatiran tenaga kerja asal Tiongkok yang berpotensi terinfeksi virus corona. Sehingga perusahaan yang ada di Indonesia akan mempertimbangkan mendatangkan pekerja asal Tiongkok.

“Mungkin yang bisa berpengaruh kalau ada kerja sama tenaga kerja dengan China. Tapi bisa untuk dicarikan solusinya. Supaya kebutuhan tenaga kerja asal China tetap bisa terpenuhi. Begitu juga sebaliknya,” tandasnya. (*)

Penulis/Editor: Dirhanuddin

Print Friendly, PDF & Email

Artikel Terkait

Back to top button