Corak

“Perampok Bersenjata Api Merampok Perempuan di Sangatta”

Loading

Team Hunter dalam simulasi penanganan perampokan di Polres Kutim. (Istimewa)

Akurasi.id, Sangatta – Seorang perempuan di Sangatta dirampok oleh sekawanan perampok. Hal ini terjadi di lapangan terbuka pada Rabu (11/7/19) siang. Perampok berhasil mengambil sejumlah barang berharga wanita muda tersebut.

Saat para perampok melarikan diri, perempuan itu berteriak meminta tolong warga. Orang-orang berdatangan. Salah seorang di antaranya menelepon aparat kepolisian. Pimpinan Kepolisian Resort (Polres) Kutai Timur (Kutim) dengan sigap memerintahkan anggotanya untuk memburu para perampok tersebut.

Personel gabungan bergegas mendatangi lokasi. Personel ini dikenal sebagai Team Hunter. Mereka sudah dilatih sedemikian rupa untuk melumpuhkan orang-orang yang melakukan kriminalitas dengan menggunakan senjata api.

Baca Juga  Duduk Perkara Seorang Montir Motor di Kutim Nekat Bobol 2 Mesin ATM Bermodalkan Obeng

Ketika aparat kepolisian berdatangan, para perampok sudah bergegas jauh dari lokasi perampokan. Tim Indonesia Automatic Finger Print Identification System (Inafis) dikerahkan untuk mengidenfikasi sidik jari pelaku perampokan.

Jasa SMK3 dan ISO

Beberapa waktu kemudian, aparat kepolisian mengantongi identitas pelaku. Berdasarkan informasi yang dihimpun kepolisian, para perampok masih bersembunyi di Sangatta. Team Hunter bergerak cepat.

Baca Juga  Sambut Baik Pengakuan Jokowi, PBB Desak Agar Pelanggaran HAM Berat di Indonesia Tak Terulang

Mereka berhasil diringkus bersama senjata api yang digunakannya saat merampok perempuan itu. Aparat membawa perampok serta barang bukti yang disita ke Markas Polres (Mapolres) Kutim.

Ini bukan kejadian nyata. Perampokan yang dialami perempuan itu adalah bagian dari simulasi dalam rangka Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-73 yang diselenggarakan di Kutim.

Baca Juga  Sakit Hati Dipecat, Pasutri Bunuh Rekan Kerja dan Bawa Lari Uang Rp77 Juta

“Yang diperlihatkan dalam simulasi ini merupakan tindakan yang dilakukan tim Polres Kutim di lapangan. Semua ada tahapannya hingga akhirnya pelaku bisa diamankan. Meski awalnya pelaku tak dikenal atau diketahui identitasnya,” jelas Kapolres Kutim AKBP Teddy Ristiawan.

Kata dia, melalui simulasi tersebut, Polres Kutim bermaksud mengasah kemampuan anggotanya dalam menangani aksi kejahatan. (*)

Penulis: Ella Ramlah
Editor: Ufqil Mubin

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button