Pembunuhan Mengerikan di Ciamis Terungkap Bermotif Ekonomi dengan Utang Rp 100 Juta Sebagai Pemicu
Akurasi.id. CIAMIS, JABAR – Tragedi pembunuhan disertai mutilasi yang menggemparkan Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, kini perlahan mulai terkuak motifnya. Tarsum (41), pelaku yang telah ditetapkan sebagai tersangka, diduga kuat melakukan aksi keji tersebut karena desakan ekonomi yang dialaminya. Investigasi yang dilakukan oleh Satreskrim Polres Ciamis menunjukkan bahwa beban utang sebesar Rp 100 juta yang ditanggung oleh Tarsum menjadi faktor pemicu.
Pada Jumat pagi, 3 Mei 2024, warga Desa Sindangjaya, Ciamis, dikejutkan dengan penemuan potongan tubuh Yanti (40), istri dari Tarsum, di depan rumah mereka. Menurut keterangan AKP Joko Prihatin, Kasatreskrim Polres Ciamis, penyelidikan yang dilakukan telah memeriksa tujuh saksi yang semuanya mengarah kepada Tarsum sebagai pelaku.
“Saat ini, kami masih mendalam motif di balik pembunuhan tragis ini. Tarsum memiliki utang yang cukup besar, yang melibatkan bank dan beberapa pihak perorangan, bukan melalui pinjaman online (pinjol),” ungkap AKP Joko Prihatin.
Utang tersebut diduga digunakan untuk menutup utang sebelumnya yang berasal dari kerugian dalam usahanya. Situasi ini diduga menjadi tekanan besar bagi Tarsum, sehingga mendorongnya melakukan tindakan yang tidak terpikirkan sebelumnya.
Pemeriksaan Kejiwaan untuk Mengungkap Pemicu Lebih Dalam
Kepolisian juga telah menjadwalkan pemeriksaan kejiwaan untuk Tarsum guna memastikan apakah ada gangguan mental yang mungkin mempengaruhi tindakannya. “Pemeriksaan ini penting untuk memahami kondisi psikologis Tarsum secara lebih mendalam,” jelas AKP Joko.
Insiden ini menambah daftar panjang kasus kriminal yang berlatar belakang masalah ekonomi yang serius. Hal ini menunjukkan pentingnya akses kepada bantuan keuangan dan kesehatan mental bagi masyarakat.
Respons Masyarakat dan Langkah Selanjutnya
Reaksi masyarakat terhadap kasus ini sangat besar, menunjukkan kekhawatiran yang mendalam terhadap keamanan dan stabilitas sosial di tengah tekanan ekonomi yang semakin meningkat. Polres Ciamis telah menegaskan bahwa mereka akan terus menggali lebih dalam kasus ini dan memastikan semua aspek diungkap secara transparan.
Pihak berwenang juga mengimbau masyarakat untuk lebih proaktif melaporkan jika merasa ada anggota komunitas yang mengalami tekanan ekonomi atau emosional, untuk mencegah kejadian serupa.(*)
Penulis: Ani
Editor: Ani