Formula E Tanpa Sponsor BUMN, Begini Jawaban Erick Thohir

Jelang pembukaan, Formula E tanpa sponsor BUMN satupun. Formula E tanpa sponsor BUMN tak mendapat komentar dari Erick Thohir.

Akurasi.id, Jakarta – Ajang Formula E akan bergulir 4 Juni 2022. Namun, kabarnya tidak ada satu pun BUMN yang menjadi sponsor.

Apa respons Menteri BUMN Erick Thohir terhadap hal itu? saat meminta komentar Erick Thohir enggan berbicara banyak.

Namun, dia menegaskan BUMN sudah banyak berpartisipasi dalam sejumlah acara.

“No comment. Seperti yang sudah saya sampaikan bahwa kita berpartisipasi di banyak tempat hari ini. Ada G20, yang kemarin juga ada beberapa event, ya, untuk sementara kita no comment dulu,” jelas Erick usai menghadiri Malam Apresiasi Tim Bola Basket Indonesia Putra dan Putri SEA Games Hanoi Vietnam, Kamis (2/6/2022).

Kepastian Formula E Jakarta akan berlangsung tanpa dukungan sponsor dari BUMN.

Sebab, kerja sama sponsor dengan PT Kilang Pertamina International selaku anak perusahaan PT Pertamina mendadak batal.

“(BUMN) enggak ada, sudah fix enggak ada,” kata VP Organizing Committee (OC) Formula E Iman Sjafei, Rabu (1/6/2022), melansir dari Tribun Jakarta.

Dengan demikian, saat ini hanya ada 29 perusahaan swasta dan satu BUMD yang menjadi sponsor Formula E.

Tiga hari jelang balapan, Iman pun memastikan tak akan ada lagi sponsor yang masuk untuk mendukung gelaran balap mobil listrik terbesar di dunia ini.

“Kayaknya sih enggak ada (sponsor masuk lagi), sudah enggak ada lagi, sudah selesai. Yes sponsornya 29 swasta dan 1 BUMD,” ujar dia.

Ahmad Sahroni Singgung PT PLN

Sebagai informasi, tidak terlibatnya BUMN menjadi sponsor ajang formula E mencuat ke publik dari perkataan Ketua Pelaksana Formula E Jakarta Ahmad Sahroni. Salah satu yang ia singgung namanya adalah PT PLN (Persero).

“BUMN tidak berikan sponsor apapun, PLN untuk kelistrikan juga kami bayar FULL…,” kata Sahroni dalam Instagram resminya.

Bendahara Umum Partai NasDem itu menyebut tidak ngotot minta BUMN menjadi sponsor Formula E. Tetapi sebagai fungsinya yang merupakan bagian dari Indonesia, sudah selayaknya BUMN terlibat.

“Maaf nih BUMN tuh kan bagian dr Republik Indonesia kan yah?,” tuturnya.

“Kami nggak ngotot minta, tp ngotot untuk jd bagian INDONESIA,” tambahnya. (*)

Sumber: Detik.com dan Kompas.com
Editor: Redaksi Akurasi.id