News

Dana Rp 165 Miliar untuk Beasiswa Kaltim Tuntas, Dibuka untuk 11.106 Orang

Loading

Gubernur Kaltim Isran Noor saat menyampaikan sambutan pada peluncuran Beasiswa Kaltim Tuntas 2019, Senin (16/9/19). (Yusuf Arafah/Akurasi.id)

Akurasi.id, Samarinda – Layaknya dayung bersambut. Pemberian beasiswa kepada pelajar Kaltim kembali digongkan Gubernur Isran Noor. Senin, 16 September 2019, program peningkatan mutu sumber daya manusia itu telah diluncurkan. Dana sebesar Rp 165 miliar disiapkan untuk mengakomodir 11.106 pelajar Benua Etam.

Merujuk Peraturan Gubernur (Pergub) Kaltim nomor 422 tahun 2019, yang diterbitkan 27 Juni 2019, menyebutkan, pengelolaan beasiswa diberikan kepada Badan Pengelola Beasiswa (BPB) Kaltim. Beasiswa akan dibagi menjadi dua, yakni Beasiswa Kaltim Tuntas dan Beasiswa Stimulan.

Pembagian beasiswa tertuang dalam Pergub 9/2019 yang disempurnakan dalam Pergub 41 tentang Beasiswa Stimulan, Pergub 10/2019 yang disempurnakan dalam Pergub 41 tentang Beasiswa Kaltim Tuntas, dan Pergub 422/ 2019 tentang Besaran Beasiswa Kaltim.

Ketua BPB Kaltim Iman Hidayat menuturkan, pendaftaran dan penerimaan calon penerima beasiswa dilakukan secara online melalui website yang telah disediakan pihaknya. Dengan selalu memegang prinsip transparansi, kemudahan, akuntabilitas, dan asas pertanggungjawaban.

Jasa SMK3 dan ISO

“Proses verifikasi faktual dilakukan dengan instansi terkait di kabupaten/kota. Kami ingin menjamin akurasi keaslian dokumen, pemerataan, dan menghindari duplikasi penerima beasiswa antara kabupaten/kota dengan provinsi,” katanya.

Baca Juga  Presiden Jokowi ke Kaltim Lagi, Isran: Meresmikan Tol Balsam, Juga ke Lokasi IKN

Penerima beasiswa tidak hanya untuk mereka yang berprestasi, tetapi juga untuk pelajar dengan ekonomi kurang mampu. Selain itu, penyandang disabilitas, penghafal Alquran, anak veteran, anak korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), hingga anak pedalaman juga berhak menerima beasiswa tersebut.

“Bagi mahasiswa yang sudah memasuki tugas akhir juga dapat mengikuti pendaftaran, baik strata satu (S1), magister (S2), dan doktor (S3). Beasiswa Kaltim Tuntas juga mengakomodir pelajar dalam negeri maupun mancanegara yang terikat kerja sama,” kata dia.

Beasiswa Luar Negeri Ditiadakan Tahun Ini

Nama calon penerima beasiswa yang dinyatakan memenuhi syarat berdasarkan hasil verifikasi berjenjang yang telah dilakukan BPB Kaltim, selanjutkan akan diusulkan untuk ditetapkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) serta gubernur Kaltim.

“Beasiswa yang disediakan melalui APBD 2019 sebanyak 11.106 kuota, baik untuk siswa maupun mahasiswa. Khusus untuk beasiswa stimulan dan kurang mampu sebanyak 2.954 kuota. Kemudian pelajar SMP, SMA, SMK dan sederajat sebanyak 6.452 kuota. Kemudian Beasiswa Kaltim Tuntas sebanyak 1.700 kuota,” ungkap Iman.

Sedangkan untuk besaran pemberian beasiswa yang diterima setiap siswa dan mahasiswa nantinya, sambung dia, menyesuaikan dengan uang kuliah tunggal (UKT) di setiap sekolah atau perguruan tinggi tempat pelajar mengenyam pendidikan. “Untuk yang ini yang masih kami bahas,” ujarnya.

Khusus pembukaan beasiswa tahun ini, mantan Kepala Disdikbud Kutim ini menyebutkan, program beasiswa untuk mahasiswa luar negeri ditiadakan pada tahun ini. Karena BPB Kaltim masih ingin konsentrasi menyelesaikan kerja sama beasiswa dengan sejumlah universitas luar negeri.

Baca Juga  Harga Tes PCR Rp500 Ribu, Isran Noor: Itu Kebijakan Pusat, Saya Ora Berani

“Memang untuk beasiswa bagi mahasiswa luar negeri pada APBD 2019 ini kami tiadakan dulu. Tetapi pada  APBD 2020 akan kami buka kembali. Kami masih konsentrasi menyelesaikan yang telah ada kerja sama sebelumnya,” tegasnya.

Isran Ingatkan Hati-Hati Mengelola Keuangan

Gubernur Kaltim Isran Noor mengakui, program Beasiswa Kaltim Tuntas sedianya bukan hal baru. Hanya soal nama saja. Menurutnya, program tersebut hampir sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDB) yang dikelola Kementerian Keuangan (Kemenkeu) maupun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

“Hanya mungkin di Kaltim masih baru. Penerima beasiswa 2019 akan menerima sampai tuntas. Ini penting dilakukan supaya lebih terukur dalam mengeluarkan biaya,” kata dia usai peluncuran Beasiswa Kaltim Tuntas di Kegubernuran, Senin (16/9/19).

Isran mengingatkan, dalam pengelolaan dana beasiswa, BPB Kaltim perlu berhati-hati. Karena dana yang digelontorkan tidak sedikit. Selain itu, jumlah calon penerima beasiswa juga terbilang cukup banyak. Kemudian besaran beasiswa yang diterima antar pelajar juga berbeda-beda.

“Memang persoalannya mungkin, dalam sistim pengelolaan keuangan dan administrasi keuangannya (yang harus diperketat). Akan sulit diukur kalau biayanya tidak sama. Karena antar perguruan tinggi pasti berbeda-beda biaya UKT-nya,” tuturnya.

Baca Juga  Raih Prestasi, Perpustakaan Mercusuar Loktuan dan Pustakawan DPK Bontang Terbaik di Kaltim

Pada APBD Perubahan 2019 ini saja, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim telah menggelontorkan dana sebesar Rp 165 miliar. Dana tersebut perlu dikelola sebaik mungkin agar dapat termanfaatkan sebagaimana mestinya. “Kalau beasiswa stimulan, mungkin akan lebih gampang (mengaturnya). Tapi untuk beasiswa tuntas, ini yang harus diantisipasi masalahnya dikemudian hari,” ucapnya.

Beasiswa Tuntas untuk Kaltim Berdaulat

Gubernur Isran Noor saat menyampaikan tujuan dari program Beasiswa Kaltim Tuntas kepada awak media. (Yusuf Arafah/Akurasi.id)

Isran Noor menyampaikan, program Beasiswa Kaltim Tuntas adalah salah satu upaya pemerintah menyonsong sumber daya manusia yang unggul di Benua Etam. Sebagimana visi pemerintah yakni Kaltim Berdaulat dalam pembangunan sumber daya manusia.

“Saya ingin, ada putra bangsa dari Kaltim yang memiliki sumber daya unggul. Misalnya, ada siswa Kaltim yang ahli di bidang nuklir untuk kepentingan kedamaian dan ekonomi. Bukan kepentingan peperangan. Itu yang saya impikan,” kata dia.

Tidak hanya itu, ke depannya, Isran menginginkan Sekolah Menengah Kejurusan (SMK) menjadi sekolah unggulan yang dapat melahirkan SDM andal dan siap bekerja. Jika selama ini SMK masih menjadi pilihan kedua, maka ke depan SMK bisa sejajar dengan sekolah sederajat lainnya.

“Saya bercita-cita, bagaimana menaikkan harkat, martabat, dan marwah SMK. Nanti akan diprogram khusus program peningkatan kualitas pendidikannya. Guru-gurunya bila perlu akan dikirim ke berbagai daerah untuk memperdalam kemampuan bahasa dan keilmuan,” tandasnya. (*)

Penulis/Editor: Yusuf Araf

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button